Efektivitas Pelatihan Resiliensi Terhadap Stres Akademik dan Psychological Well-Being pada Remaja dari Keluarga Bercerai di Pondok Pesantren Bahrul Uluum Al-Kamal Kisaran

Abstract

Perceraian membuat seseorang menjadi orang tua tunggal sehingga mendorong mereka untuk menempatkan anaknya di Pondok Pesantren dengan tujuan mendapat pengawasan yang lebih terkontrol. Perceraian berdampak besar bagi remaja, khususnya mereka yang berada di pondok pesantren. Mereka cenderung memiliki tingkat stres akademik yang tinggi, dikarenakan tuntutan pembelajaran yang tinggi dan tidak adanya dukungan orang tua, yang mengakibatkan rendahnhya psychological well-being. Penelitian ini bertujuan memberikan pelatihan resiliensi untuk mengurangi stres akademik dan meningkatkan psychological well-being remaja di pondok pesantren dengan kondisi orang tua bercerai. Desain penelitian ini adalah non randomized pretest posttest control group design, yang melibatkan 30 orang remaja. Alat ukur yang digunakan adalah ESSA educational stress scale for adolescent (16 aitem), psychological well-being (42 aitem), dan resiliensi (19 aitem). Uji independent t test dan paired t test menunjukkan hasil terdapat penurunan stres akademik (p=.000) dan peningkatan psychological well-being (p=.001) secara signifikan. Divorce transforms an individual into a single parent, prompting them to place their children in Islamic boarding schools for enhanced supervision. The repercussions of divorce on adolescents are substantial, particularly for those in boarding schools.These adolescents often grapple with heightened academic stress, attributable to rigorous learning demands and a lack of parental support, resulting in diminished psychological well-being. This study endeavors to implement resilience training as a pilot intervention, aiming to alleviate academic stress and enhance the psychological well-being of adolescents in boarding schools with divorced parents. The research design adopts a non-randomized pretest-posttest control group format, encompassing 30 adolescents. The evaluation tools employed include the ESSA educational stress scale for adolescents (16 items), a psychological well-being assessment (42 items), and a resilience measurement (19 items). Utilizing independent t-tests and paired ttests, the findings indicate a noteworthy reduction in academic stress (p=.000) and a concurrent improvement in psychological well-being (p=.001).