Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/24383
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSuswati-
dc.contributor.advisorHarahap, Gustami-
dc.contributor.authorHamdani, Mhd Rizki-
dc.date.accessioned2024-06-21T02:55:40Z-
dc.date.available2024-06-21T02:55:40Z-
dc.date.issued2023-08-24-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/24383-
dc.description61 Halamanen_US
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan di Desa Pulo Jantan Kecamatan Na-IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara sebagai Usaha Kecil Menengah (UKM). Salah satu industri pengolahan kedelai yang potensial adalah industri tempe dan tahu. Pengolahan tempe merupakan salah satu produk potensial yang dapat dikembangkan karena hingga 50% konsumsi kedelai Indonesia digunakan untuk pembuatan tempe, 40% untuk tahu dan 10% untuk produk lainnya. Terdapat beberapa industri yang berada di Desa Pulo Jantan, Kecamatan Na-IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara salah satunya industri bapak Angga yang bergerak pada industri tahu dan tempe, dengan menggunakan kedelai sebagai bahan baku produksinya. Industri bapak angga melayani permintaan di sekitar wilayah Kabupaten Labuhan Batu Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Hayami. Metode pendekatan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan metode kuantitatif. Hasil dari penelitian yang diperoleh adalah adanya perbedaan nilai tambah kedelai pada produksi tahu dan tempe sebesar 44% atau sekitar Rp41.831/kg kedelai yang diolah pada UKM Bapak Angga dan berbeda sebanyak 55% (sekitar Rp41.498/kg kedelai) yang diolah pada UKM Ibu Suarni. This research was conducted in Pulo Jantan Village, Na-IX-X District, North Labuhanbatu Regency as a Small and Medium Enterprise (SME). One of the potential soybean processing industries is the tempe and tofu industry. Tempe processing is one of the potential products that can be developed because up to 50% of Indonesia's soybean consumption is used for making tempeh, 40% for tofu and 10% for other products. There are several industries located in Pulo Jantan Village, Na-IX-X District, North Labuhanbatu Regency, one of which is the Makmur Sejahtera industry, which operates in the tofu and tempeh industry, using soybeans as a raw material for its production. Prosperous Prosperous Industry serves requests around the North Labuhan Batu Regency area. The method used in this study is the Hayami method. The approach method in this research is a qualitative method and a quantitative method. The results of the research obtained are that there is in the added value of soybeans in the production of tofu and tempeh is 44% different (around IDR 41,831/kg of soybeans) processed at UKM Mr. UKM Suarni.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;178220141-
dc.subjectkedelaien_US
dc.subjectproduksi tahu-tempeen_US
dc.subjectpendapatanen_US
dc.subjectkecamatan Na- IX - Xen_US
dc.subjectglycine maxen_US
dc.subjecttahu-tempe productionen_US
dc.subjectincomeen_US
dc.subjectNa - IX - Xen_US
dc.titleAnalisis Pendapatan dan Nilai Tambah Agroindustri Tempe dan Tahu (Studi Kasus : Desa Pulo Jantan, Kecamatan Na- IX -X, Kabupaten Labuhanbatu Utara)en_US
dc.title.alternativeAnalysis of Income and Added Value of the Tempe and Tofu Agroindustry (Case Study: Pulo Jantan Village, Na-IX-X District, North Labuhanbatu Regency)en_US
dc.typeSkripsi Sarjanaen_US
Appears in Collections:SP - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
178220141 - Mhd Rizki Hamdani - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography1.3 MBAdobe PDFView/Open
178220141 - Mhd Rizki Hamdani - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV586.65 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.