Pengaruh Kematangan Emosi terhadap Perilaku Kenakalan Remaja di SMA Negeri 1 Kutalimbaru

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pengaruh Kematangan Emosi Terhadap Perilaku Kenakalan Remaja. Metode yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode analisi data yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik analisis regresi sederhana. Sampel penelitian sebanyak 73 orang dengan teknik sampel menggunakan purposive sampling. Purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan karakteristik tertentu dalam Sugiyono (2016. Bentuk skala yang digunakan adalah skala Likert dengan 4 pilihan jawaban.. Diketahui ada hubungan yang signifikan antara Kematangan Emosi pada siswa siswi yang ada diSMA Negeri 1 Kutalimbaru, hal ini di dasarkan pada nilai mean hipotetik kematangan emosi yaitu 97,5 dan mean empirik nya 84,86 dengan nilai SD 19,027 tergolong rendah, kemudian perilaku kenakalan remaja tergolong tinggi didasarkan pada nilai mean hipotetik 90 dan mean empirik nya 104,44 dengan nilai SD 13,028. Berdasarkan analisis Uji Regresi Linear Sederhana diperoleh hasil bahwa terdapat Pengaruh yang signifikan antara Kematangan Emosi dengan Perilaku Kenakalan Remaja, pada siswa siswi SMA Negeri 1 Kutalimbaru dibuktikan dengan koefesien rxy -0,644, p 0,000 berarti p 0,01 yang bearti semakin rendah Kematangan Emosinya maka semakin tinggi Perilaku Kenakalan Remajanya. Hal tersebut menandakan bahwa siswa SMA Negeri 1 Kutalimbaru memiliki kematangan emosi yang rendah sehingga memiliki kecenderungan berperilaku nakal yang tinggi. This research aims to determine the influence of emotional maturity on juvenile delinquent behavior. The method used is a quantitative approach. The data analysis method used in this research is using simple regression analysis techniques. The research sample was 73 people with a sampling technique using purposive sampling. Purposive sampling is a technique for determining samples with certain characteristics in Sugiyono (2016. The scale form used is a Likert scale with 4 answer choices. It is known that there is a significant relationship between Emotional Maturity in female students at Kutalimbaru 1 Public High School, this is based on The hypothetical mean value of emotional maturity is 97.5 and the empirical mean is 84.86 with an SD value of 19.027 which is classified as low, then juvenile delinquency behavior is classified as high based on the hypothetical mean value of 90 and the empirical mean is 104.44 with an SD value of 13.028 Simple Linear Regression results showed that there was a significant influence between Emotional Maturity and Juvenile Delinquent Behavior, for female students at SMA Negeri 1 Kutalimbaru as evidenced by the rxy coefficient of -0.644, p 0.000 meaning p 0.01 which means the lower the Emotional Maturity, the higher the Delinquent Behavior. Teenagers. This indicates that students at SMA Negeri 1 Kutalimbaru have low emotional maturity so they have a high tendency to behave mischievously.