Kedudukan Hukum Talak Satu Raj'i dan Akibat Hukumnya terhadap Suami, Istri Serta Anak

Abstract

"Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang baliagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa". Namun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pemutusan hubungan perkawillan jika terdapat alasan yang dijadikan dasar untuk melakukan perceraian. Melaksanakan kehidupan suami-istri yang l.ayak atau kehidupan rumah tangga yang layak tentu saja tidak selamanya berada dalam situasi yang dainai dan tenteram tetapi kadangkadang terjadi juga salah paham antara suaini-istri atau salah satu pihak melalui kewajibannya tidak mempercayai satu sama lain dan sebagainya. Salah satu alasan perceraian yai.1g sering terjadi yakni antara suami-istri terns menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dai.1 tidak ada harapan akan hidup rnkun lagi dalam runiah tangga. Perumusan masalah di dalam penulisan skripsi ini yaitu sejauh mengenai Kedudukan Hukmn, Penyebab, Serta Akibat Hukum Terhadap Talak Satu Raj'i yang dilakukan oleh piliak suami. Jenis penelitian pada penulisan skripsi ini adalah normatif dan empiris, Sifat penelitiai.1 penulisan skripsi ini adalah bersifat Penelitian Deskriptif analitis. Y aitu penelitian yang terdiri atas satu variabel atau lebih dari satu variabel. lokasi penelitian adalah di Pengadilan Agama Medan yang sekaligus lokasi untuk memperoleh putusan No. 1531/Pdt.G/2014/PA.Mdn waktu peneJitian pada bulan April-Mei 2015. Teknik pengwnpulan data secara primer, sekunder dan tersier. Kedudukan lmkum Talak Satu Raj'i di dalam hukum islarn yang dilakukan oleh pihak suami yakni berkedudukan hukum sebagai talak satu atau talak dua, yang artinya di maiia suami boleh rnjuk kembali kepada istrinya selama si istri masili dalam masa iddah (rnasa tunggu tiga bulan lamanya). Penyebab terjadinya Talak Satu Raj'i yang dilakukan oleh piliak suami terhadap istri adalah sama dengan penyebab talak lain pada urnumnya yaitu diantaranya apabila telah sesuai terpenuliinya salah satu alasan menurut penjelasan pasal 39 Undang-undang Perkawinan yang dapat dijadikan dasar untuk rnelakukan perceraian. Akibat hukum terhadap suami yaitu suami dapat dibebankan biaya Nafkah Iddah, Maskan, Kiswah, Mut' ah terhadap istri sebagai akibat dari pada perceraian, akibat terhadap istri yaitu tidak akan mernberikan batasan atau tidak menghalang-halangi pihak pertama untuk bertemu dan memberikan perhatian dan kasih sayang kepada ke tiga anaknya yang berada dibawall pengasuhan istri dan akibat terhadap anak yaitu mengenai hak asuh dimana anak yang belum mumayyiz atau belmn bemmur 12 tallun adalah Hak ibunya, dan pemeliharaan anak yang sudah mumayyiz diserallkan kepada anak untuk memilih diantara ayah atau ibtmya. sebagai pemegang hak pemeliharaan, serta biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya. Marriage is a bond physically and mentally between a man and woman as husband and wife with the intention of forming a happy home and eternal by one supreme divinity. But do not close the possibility of termination of her marriage f there is a reason which is used as a base to divorce. Restrictions probelem in this skripsi that the extent of the legal position, causes, and consequences of the law againts divorce one raj'i madeby the husband. One of the goals of writimg this skripsi is as one of the requirements for obtaining a law degree at university law fakulties terrain area, given this is an obligation for each student who will complete his studies. One reason for divorce is aften the case that between husband and wife continuous disputes and quarrels, and no hope of living in harmony again in his household. This type of research in this skripsi is normative end empirical, descriptive nature of the researchis analytical. le research that consists of a single variable or more than one variable. The location of research is in the field of religious court to abtain a judgment at the same location verdict No. 1531/Pdt.G/2014/PA.Mdn. when the study in april-may 2015. Data collection techniques in primary, secondary and tertiary. The legal position of the raj'i divorce in islamic law cimmitted by the husband as the legal domicili of the divorce the two, which means that the husband should refer back to his wife for the wifw is still in the prescribed period or waiting period of three months.the cause of divorce one raj 'i committed by the husband against the wifw is the same as amother cause of divorce in general, some of them if they have in accordance fulfillment of one of the reasons acording to the explanation of article S9 marriage law that can be used as a basis for doing divorce. The legal consequences of the husband, the husband can be charged a living, the waiting period, maskan, kiswah, mut' ah ti his wifw as a result ofthe divorce,due to the wife is not going to limit or does not preclude the first party to meet and missedthe afection to her trhree chidren who are underthe care of his wifw and children due to which about mamayyis foster child who is not yet 12 years old or is a mother right, and children who already mimayyis handedto the child to choose betweenhis father or mother as wel as the maintenance of rights holders maintenance costs borne by his father.