Hubungan Antara Stres dengan Penyesuaian diri Mantan Pengguna Narkoba yang Relapse di Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan stres dengan penyesuaian diri pada mantan pengguna narkoba yang relapse di Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah mantan pengguna narkoba yang relapse di Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Total Sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala stres dan skala penyesuaian diri. Analisis data menggunakan teknik korelasi (rxy) sebesar -0,743 dengan p = 0,000 < 0,050 artinya terdapat hubungan negatif dan signifikan antara stres dengan penyesuain diri mantan pengguna narkoba di Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara dengan asumsi bahwa semakin tinggi stres yang dialami maka semakin rendah penyesuaian dirinya. Sebaliknya semakin rendah stres yang dialami maka semakin tinggi penyesuaian dirinya. Stres dalam penelitian ini tergolong sedang karena (mean empirik = 110,03 < mean hipotetik = 120 dimana selisihnya kurang dari bilangan SD = 16,485). Sedangkan penyesuaian diri tergolong tinggi, karena (mean empirik = 115,68 > mean hipotetik = 80 dimana selisihnya melebihi bilangan SD = 19,365). Adapun koefisien determinasi dan korelasi tersebut sebesar r2 = 0,552 artinya stres memberikan kontribusi terhadap penyesuaian diri sebesar 55,2%. Berdasarkan penelitian ini maka diapat diketahui bahwa masih terdapat 44,8% pengaruh dari faktor lain terhadap penyesuaian diri yang tidak diungkap dalam penelitian ini. This study aims to determine the correlations between stress and adjustment in exdrugs addict who relapse at National Narcotics Agency of North Sumatra Province. This study use quantitative research methods. Subject of this research were exdrugs addict who relapse at National Narcotics Agency Of North Sumatera Province. The sample in this study were 40 people. The sampling technique was total sampling. Data were collected by using stress scale and adjustment scale. Data analysis used the correlation technique (rxy) -0.743 with p = 0.000 < 0.050, meaning that there was a negative and significant relationship between stress and the adjustment of ex- drugs addict at National Narcotics Agency of North Sumatra Province, which showed that high of stress make adjusment lower. Conversely, low of stress make adjusment higher. Stress in this study is classified as moderate because (empirical mean = 110.03 < hypothetical mean = 120 where the difference is less than SD = 16.485). Meanwhile, adjustment is classified as high, because (empirical mean = 115.68 > hypothetical mean = 80 where the difference exceeds the SD number = 19.365). The coefficient of determination and correlation is r2 = 0.552, its mean that stres contributes to adjusment in 55.2%. Based on this research, it can be seen that there are still 44.8% of the influence of other factors on Adjusment which is not disclosed in this study.