Aspek Hukum terhadap Pelaku Tindak Pidana Penyalahgunaan Senjata Tajam

Abstract

Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara yang mempunyai berbagai daerah, tentunya tiap-tiap daerah tersebut mempunyai kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan tradisi yang berbeda-beda antara daerah yang satu dengan yang lain. Objek studi dalam penelitian adalah mengenai pelaksanaan dari UndangUndang Darurat No 12 tahun 1951. Dimana membawa senjata tajam(sajam) merupakan tindakan pelanggaran di negara ini, namun sepanjang sejarah sulit untuk mengajukan para pelaku tersangka yang membawa senjata tajam untuk di meja hijaukan. Sedangkan metode yang digunakan adalah yuridis sosilogis analisis ini hasil dari penelitian lapangan yang berupa data diyakini dapat memberikan pemecahan terhadap permasalahan yang dibahas, yang kemudian dipadukan dengan yang didapat dari penelitian kepustakaan yang tujuannya adalah mendapat jawaban permasalahan yang telah dikemukakan. The Unitary State of the Republic of Indonesia as a country that has various regions, of course each region has its habits and customs Customs, culture and traditions vary from region to region another. The object of study in the research is the implementation of the Law Emergency No. 12 of 1951. Where to carry sharp weapons (sajam) is an offense in this country, but throughout history it has been difficult to brought the suspects who were carrying sharp weapons to the table green it. Meanwhile, the method used is juridical sociological analysis The results of field research in the form of data are believed to provide solutions to the problems discussed, which are then combined with obtained from library research whose aim is to get answers problems that have been raised.