Identifikasi Kecelakaan Kerja pada Proyek Konstruksi Jalan dan Jembatan

Abstract

Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Upaya pencegahan dan pengendalian bahaya kerja yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dilakukan dengan penerapan Keselamatan dan Kesehatan kerja. Tenaga kerja harus memperoleh perlindunag dari berbagai soal disekitarnya dan pada dirinya yang dapat menimpa atau mengganggu dirinya serta pelaksanaan pekerjaannya. "Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja" (Mangkunegara,2000). Metode penelitian ini adalah ana/isis deskriptif. Selain itu, Peneliti juga mengadakan pengamatan terhadap penerapan aspek-aspek K-3 Konstruksi, dengan meninjau langsung objek penelitian dilapangan yaitu Proyek Konstruksi Jalan dan Jembatan. Hasil penelitian berdasarkan data dari perusahaan, dapat disimpulkan bahwa, sumber cidera adalah permukaan lantai kerja sebesar 6%, corak cedera adalah khusus terbentur sebesar 6%, , klasifikasi usia pekerja yang mengalami kecelakaan kerja adalah 21-25 tahun sebesar 3%. Besarnya frekuensi laju peningkatan kecelakaan kerja pada proyek konstruksi }alan dan jemabatan rata-rata pertahunnya terus meningkat. Jenis kecelakaan yang paling dominan adalah cedera pada kepala sebesar 9%. Perlu adanya sosialisasi K3 untuk seluruh pekerja disektor Jasa Konstruksi, khususnya pekerja yang berusia (21-25 Tahun).