Aspek Hukum Pembunuhan Anak di Bawah Umur (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Medan)

Abstract

Setiap manusia memiliki hak untuk hidup dan melangsungkan hidupnya lYahkan ketika masih didalam kandungan. Hukum positif di Indonesia mengatur hal tersebut secara tegas dimana anak dalam kandungan juga telah termasuk dalam subjek hukum yang perlu yang perlu dilindungi. Namun dewasa ini hal tersebut sudah tidak diperhatikan lagi bahkan sudah dianggap wajar jika terjadi pembunuhan anak. Skripsi ini berjudul "ASPEK HUKUM PEMBUNUHAN ANAK DIBA WAH UMUR" dan penerapan hukumnya berdasarkan Pasal 342 KUHP. Yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah apa saja yang menjadi latar belakang terjadinya pembunuhan anak sesaat setelah dilahirkan. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian normatif, metode penelitian kepustakaan (Library Research). Penelitian kepustakaan dilakukan dengan pengumpulan bahan-bahan pustaka yang ada, mulai dari buku-buku dan peraturan perundang-undangan. Pada tindak pidana pembunuhan anak terdapat, syarat penting yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan melanggar ketentuan Pasal 341 dan 342 KUHP, yaitu tindak pidana itu hams dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri, dan tindak pidana itu dilakukan karena takut ketahuan bahwa si pelaku telah melahirkan seorang anak. Tindak pidana itu terjadi karena adanya faktor intern dan ekstem. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri di pelaku yaitu adanya rasa malu dan untuk menjaga nama baik keluarga pe,laku yaitu adanya rasa malu dan untuk menjaga nama baik keluarga. Dengan demikian karena adanya faktor intern tersebut maka timbullah niat pe 1 aku untuk membunuh anaknya itu hanya karena ingin menutupi rasa malu. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri si pelaku yaitu karena adanya celaan dan masyarakat, minimnya pengetahuan agama, faktor ekonomi dan faktor teknologi. Kemudian mengenai pertanggungjawaban pelaku tindak pidana pembunuhan anak dapat dilihat pengaturannya dalam KUHP yang terdapat dalam Pasal 341 yaitu seorang ibu yang dengan sengaja menghilangkan jiwa anaknya pada ketika dilahirkan atau tidak lama sesudah dilahirkan, karena takut ketahuan bahwa ia telah melahirkan anak, dihukum dengan makar mati terhadap anak dengan hukuman penjara selarna-lamanya 7 tahun, dan Pasal 342 KUHP yang menyatakan bahwa seseorang ibu yang dengan sengaja akan menjalankan keputusan yang diambilnya sebab takut ketahuan bahwa ia tidak lama lagi akan melahirkan anak, menghilangkan jiwa anaknya itu pada ketika dilahirkan atau tidak lama kemudian dan pada itu, dihukum karena pembunuhan anak yang direncanakan dengan hukuman penjara selama-lamanya 9 tahun. Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya pembunuhan anak sesaat setelah dilahirkan yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendini adalah dengan upaya preventif (upaya untuk mencegah terjadinya kejahatan sebelum kejahatan itu terjadi dengan cana moralistik dan abolistik), upaya refresif (upaya, kebijaksanaan, atau tindakan yang diambil setelah terjadinya kejahatan agar kejahatan itu tidak terulang lagi) serta upaya rehabilitatif (suatu upaya untuk memperbaiki dan membentuk pana narapidana menjadi anggota masyarakat yang baik kembali).