Identifikasi Faktor Kecemasan, Motif Berprestasi dan Kemampuan Pengendalian Emosi dalam Menghadapi Pertandingan pada Atlet Atletik Sumatera Utara

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor kecemasan, motif berprestasi dan kemampuan pengendalian emosi dalam menghadapi pertandingan pada atlet atletik Sumatera Utara, dimana subjek dalam penelitian ini adalah para atlet yang dibina PPLP, PPLM dan PPI Medan yang berjumlah 34 orang. Penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dengan rumus F persen untuk mengetahui persentasi jumlah atlet dan frekuensi jawaban dari setiap faktor. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa: 1). Dalam hal kecemasan, diketahui bahwa untuk faktor psikologis dan psikologis, temyata hanya 3 - 4 orang yang menyatakan cemas, selebihnya 30 - 31 orang menyatakan tidak cemas 2). Dalam hal motif berprestasi dilihat dari ciri percaya diri dan tanggung jawab, temyata terdapat 30 orang yang memiliki rasa percaya diri clan tanggungjawab, sisanya hanya 4 orang yang tidak percaya diri dan tidak memiliki tanggungjawab. Untuk ciri atlet yang memiliki orientasi ke masa yang akan datang, terdapat 30 orang yang memiliki dan hanya 4 orang yang tidak memih_ki orientasi ke masa yang akan datang. Untuk ciri memiliki dorongan yang tinggi untuk berfi11dak temyata terdapat 30 orang yang memiliki dan hanya 4 orang yang tidak memiliki dorongan bertindak. Kemudian untuk ciri memiliki kreativitas, terdapat 27 orang yang memiliki kreativitas dan 7 orang tidak memiliki kreativitas, dan untuk ciri memiliki teman yang tangguh, diketahui bahwa 30 orang atlet memiliki hanya 4 orang tidak memihki teman yang tangguh. Untuk ciri bersifat terbuka ternyata terdapat 29 orang yang memiliki dan sisanya 5 orang yang tidak memiliki sifat terbuka. 3). Dalam hal kemampuan pengendalian emosi, dari 34 orang, terdapat 32 orang yang mampu dan hanya 2 orang yang tidak mampu menemukan arti dan mengendalikan emosi. Kemudian untuk aspek tidak mengingkari atau me1arikan diri dari emosi, ternyata terdapat 30 orang yang tidak dan hanya 4 orang yang mengingkari atau melarikan diri dari emosi. Untuk aspek tidak membesarbesarkan emosi, terdapat 32 orang yang tidak membesar-besarkan emosi clan hanya 2 orang yang membesar-besarkan emosi. Selanjutnya untuk aspek memanfaatkan emosi sebagai kekuatan tanpa batas, temyata terdapat 32 orang yang mampu dan sisanya hanya 2 orang yang tidak mampu memanfaatkan emosi sebagai kekuatan tanpa batas. Kemudian untuk aspek menggunakan emosi secara profesiona1, temyata terdapat 31 orang yang mampu dan hanya 3 orang yang tergolong tidak mampu menggunakan emosi secara profesional.