Kajian Hukum Terhdap Restrukturisasi Perjanjian Pembiayaan Kredit Bermasalah (Studi Kasus di PT. BPR Nusantara Bona Pasogit 25 Tembung)

Abstract

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Namun tidak sedikit resiko yuang terjadi didalam usaha perbankan, salah satu risiko yang sering terjadi dalam usaha perbankan pada umumnya adalah risiko kredit bermasalah atau Non Performing Loan. Adapun sebagian langkah yang dapat digunakan dalam rangka menyelamatkan performa pembiayaan di bank adalah dengan melakukan restrukturisasi pembiayaan. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana penerapan restrukturisasi di Bank Perkreditan Rakyat Nusantara Bona Pasogit 25. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian yuridis normatif, deskriptif analisis yang pengumpulan data melalui wawancara kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan restrukturisasi kredit bermasalah di bank perkreditan rakyat nusantara bona pasogit 25.hambatan yang dialami dalam melaksanakan restrukturisasi yaitu Debitur tidak kooperatif dan tidak adanya keterbukaan dari debitur. Simpulan beberapa cara dapat dilakukan Bank Perkreditan Rakyat Nusantara Bona pasogit 25 dalam melaksanakan restukturisasi kredit bermasalah yaitu perpanjangan jangka waktu kredit, pengurangan tunggakan bunga/denda, dan penambahan fasilitas kredit. Credit is the provision of money or bills that can be equated with it, based on a loan agreement or agreement between the bank and another party that requires the borrower to pay off the debt after a certain period of time with interest. However, there are not a few risks that occur in the banking business, one of the risks that often occurs in the banking business in general is the risk of non-performing loans or non-performing loans. As for some of the steps that can be used in order to save the performance of financing at the bank is to carry out financing restructuring. The research objective was to find out how restructuring was implemented at the Nusantara Bona Pasogit 25 People's Credit Bank. The research method used was normative juridical research method, descriptive analysis which collected data through interviews and then analyzed qualitatively. The results showed that the implementation of non-performing loan restructuring at the people's credit banks in the archipelago, bona pasogit 25. The obstacles experienced in carrying out the restructuring were that the debtor was uncooperative and there was no openness from the debtor. In conclusion, there are several ways that People's Credit Bank Nusantara Bona Pasogit 25 can do it in carrying out non-performing loan restructuring, namely extending the credit period, reducing interest/penalty arrears, and adding credit facilities.