Kajian Hukum terhadap Pertimbangan Hakim dalam Penjatuhan Putusan terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Kekerasan yang Dilakukan Secara Bersama-Sama (Studi Kasus Putusan No.203/ Pid.B/ An/ 2010/ PN.Medan)

Abstract

Penelitian ini akan membahas pertimbangan hakim dalam mengambil suatu keputusan terhadap tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh anak: secara bersama-sama Karena terkadang ditemukan suatu keadaan bahwa kekerasan sering terjadi dalam masyarakat baik yang dilakukan orang dewasa dan bahkan yang diakukan oleh anak-anak terhadap temannya sendiri juga. Maka dari pihak instansi kepolisian hams lebih ekstra bekerja keras untuk memberantas tindak pidana kekerasan dan pemberatan dalam lingk:up masyarakat. Berkaitan dengan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut dalam skripsi yang berjudul "KAJIAN HUKUM TERHADAP PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PUTUSAN TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN YANG DILAKUKAN SECARA BERSAMA-SAMA (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan Putusan No.203/Pid.B/ An/201 O/PN.Medan)". Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah tentang tinjauan umum tentang anak, tindak pidana kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama dan apa yang menjadi pertimbangan hakim dalam mengambil suatu keputusan terutama dalam kasus tindak pidana kekerasan yang dilakukan anak ssecara bersama-sama Hasil penelitian mengungkapkan ada banyak hal penyebab terjadinya kekerasan yang dilakuk:an oleh anak secara bersama-sama, baik itu karena faktor internal maupun faktor ekstemal. Dan dalam menangani kasus seperti ini banyak: yang menjadi pertimbangan hakim dalam mengambil keputusan terutama peranan alat bukti yang sangat penting. Oleh sebab itu peran keluarga sangat penting agar anak tidak melakukan segala tindak: pidana terutama kekerasan. Sebaiknya masyarakat membantu mengurangi agar tidak terjadi kejahatan yamg dilakukan oleh anak-anak, sebaiknya masyarakat terutama para orang tua agar mampu mendidik dan menjaga anaknya agar tidak: terjerumus dalam pergaulan bebas yang tidak: baik yang dapat menyebabkan anak melakukan kejahatan kekerasan yang meresahkan masyarakat.