Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/24887
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSuhatrizal-
dc.contributor.advisorSyafaruddin-
dc.contributor.authorRozain-
dc.date.accessioned2024-08-02T06:57:59Z-
dc.date.available2024-08-02T06:57:59Z-
dc.date.issued2010-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/24887-
dc.description81 Halamanen_US
dc.description.abstractAnalisis hukum dalam kajian pembahasan skripsi ini sistem pembuktian dalam tindak pidana pembunuhan berencana. Pembuktian dalam suatu tindak pidana pembunuhan berencana akan memberikan kondisi kepada hal-hal yang berhubungan dengan salah tangkap, vonis yang tidak tepat. Atau dengan perkataan lain pembuktian akan memberikan dukungan kepada aparat penegak hukum untuk melakukan proses hukum terhadap seorang tersangka. Selain itu pembuktian juga akan memberikan perlindungan hukum kepada seseorang yang disangkakan telah rnelakukan pembunuhan, karena aparat penegak hukurn hams terlebih dahulu memberikan bukti bahwa seseorang tersebut adalah pelakunya. Adapun permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah· bagaimana kedudukan pernbuktian dalam tindak pidana pembunuhan berencana Pasal 340 KUH Pidana bagaimana upaya-upaya penyidik dalam mencari bahan bukti yang berhubungan dengan kasus pernbunuhan berencana. Untuk melakukan pembahasan skripsi ini maka dilakukan penelitian secara kepustakaan dan penelitian lapangan pada Pengadilan Negeri Medan dengan cara menganalisis kasus. Dari hasil penelitian maka diketahui kedudukan pembuktian dalarn tindak pidana pembunuhan berencana Pasal 340 KUH Pidana arnat sangat penting, karena dengan adanya pembuktian maka akan diketahui siapa yang bertanggung jawab atas suatu tindak pidana pembunuhan berencana, bagaimana proses pembunuhan terjadi, serta alat apa yang dipakai dalam pembunuhan tersebut. Kedudukan pembuktian ini juga memberikan pilihan bagi hakim untuk memutus perkara pembunuhan berencana tersebut. Upaya-upaya penyidik dalam mencari bahan bukti yang berhubungan dengan kasus pembunuhan berencana adalah dengan melakukan olah TKP dimana terjadinya pembunuhan berencana tersebut. ldentifikasi TKP akan memunculkan siapa korban, bagaimana pembunuhan tersebut dilakukan, alat-alat yang dipergunakan dalam pembunuhan dan juga mengidentifikasi apakah ada pihak-pihak tertentu yang menyaksikan pembunuhan tersebut.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;058400075-
dc.subjectkedudukan keterangan ahlien_US
dc.subjectalat buktien_US
dc.subjectpemeriksaan perkara pidana pembunuhanen_US
dc.subjectundang-undang no. 8 tahun 1981en_US
dc.subjectexpert testimony positionen_US
dc.subjectevidenceen_US
dc.subjectcriminal murder case investigationen_US
dc.subjectlaw no. 8 of 1981en_US
dc.titleKedudukan Keterangan Ahli sebagai Alat Bukti dalam Suatu Pemeriksaan Perkara Pidana Pembunuhan Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Medan)en_US
dc.title.alternativeThe Position of Expert Statements as Evidence in an Investigation of Criminal Murder Cases According to Law no. 8 of 1981 (Case Study at the Medan District Court)en_US
dc.typeSkripsi Sarjanaen_US
Appears in Collections:SP - Criminal Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
058400075 - Rozain - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography11.57 MBAdobe PDFView/Open
058400075 - Rozain - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV5.19 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.