Peranan Opinion Leader dalam Keluarga Berencana (Suatu Study Oeskriptif Peranan Pemuka Agama dalam Mendukung Keberhasilan KB di Kelurahan Baringin Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan)

Abstract

Program Keluarga Berencana dipandang sebagai sebuah sarana dalam mencari pemecahan persoalan di atas. Pada dasarnya gerakan KB sudah ada di Indonesia sejak tahun 1955, akan tetapi baru pada tahun 1970 menjadi program pmerintah. Di sisi lain masyarakat desa yang tradisional dengan keterbatasannya cenderung hanya mempercayai informasi maupun pesan yang disampaikan oleh tokoh masyarakat. Karena keterbatasan dalam banyak hal disertai sikap yang sederhana serta kekeluargaan, biasanya informasi dan komunikasi di desa itu berlaku secara langsung atau tatap muka The Family Planning Program is seen as a means of finding solutions to the above problems. Basically, the KB movement has existed in Indonesia since 1955, but it only became a government program in 1970. On the other hand, traditional village communities with their limitations tend to only believe in information or messages conveyed by community leaders. Due to limitations in many ways accompanied by a simple and familial attitude, information and communication in the village usually take place directly or face to face.