Aspek Hukum Terhadap Penyalahgunaan Narkotika di Kalangan Anak-Anak Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 (Studi Kasus Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan)

Abstract

Pennasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Indonesia menunjukkan adanya kecenderungan yang terus meningkat, hal tersebut terlihat dari angka kejahatan narkotika yang ditangani oleh polri maupun instansi lainnya seperti Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Peningkatan yang terjadi tidak saja dari jumlah pelaku tetapi juga dari jumlah narkotika yang disita serta jenis narkotika yang disalahgunakan. Masalah ini merupakan ancaman yang serius bukan saja terhadap kelangsungan hidup dan masa depan pelakunya tetapi juga sangat membahayakan bagi kehidupan masyarakat, remaja, anak-anak, bangsa dan Negara. Dengan semakin meluasnya perdagangan dan peredaran gelap narkotika di Indonesia, terutama penyelundupan dengan modus operandi yang canggih serta terorganisir membuat aparat penegak hukum harus bekerja ekstra keras dan saling berkoordinasi dengan aparat atau instansi lainnya untuk memberastas perdagangan, peredaran gelap serta penyelundupan narkotika tersebut, dengan pengenaan sanksi hukuman yang seberat-beratnya. Terhadap pecandu atau korban narkotika yang masih anak-anak, hukuman yang tepat adalah rehabilitasi atau pengobatan, bukan pidana penjara yang akan mengekang hak-hak anak tersebut.