Hubungan antara Berfikir Positif dengan Perilaku Altruistik pada Remaja SMA Swasta Islam Afifiah Medan

Abstract

Perilaku Altruistik adalah perilaku menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan atau tanpa pamrih. Peril aku altruistik akan muncul apabila seseorang menerapkan berpikir positif, karena dalam berpikir positif akan mempunyai mood yang positif dan energi yang positif sehingga menimbulkan perilaku menolong tanpa mengharapkan imbalan. . Penelitian ini bertujuan untuk . melihat adanya hubungan antara berpikir positif dengan perilaku altrnistik pada remaja. Hal ini didasari bahwa fenomena yang terlihat di lapangan remaja cenderung "cuek" terhudap lingkungan dan kurang berperilaku altruistik. Pc..nelitian ini menggunakan teori berpikir positif yang dikemukakan oleh Albrech (1980) dengan 4 aspek yaitu: Harapaa yang positif; Afirmasi diri, Pemyataan yang tidak menilai dan Penyesuaian diri terhadap kenyataan. Perilaku Altruistik di dasarkan pada teori Cohen dengan 3 aspek yaitu: Perilaku Memberi, Empati dan Sukarela. Penelitian ini menggunakan sampel populasi yaitu seluruh populasi dijadikan :;ampel dengan jumlah sampel 60 siswa/siswi . Hasil utama penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif yang sangat signifikan antara berpikir positif dengan perilaku altruistik, (rxy = 0, 472 ; p <~ 0,001) artinya semakin tinggi berpikir positif maka perilaku altruistiknya juga semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah berpikir positif maka perilaku altruistik juga l~ndah. Selain itu diperoleh basil tambahan bahwa tingkat berpikir positif individu mempengaruhi tinggi rendah perilaku altrnistik sebesar 22,3%, ini ditunjukkan dengan koefisien determinan (r2=0,223) sedangkan 77,7% sisanya di pengaruhi faktor lain yaitu situasi sosial dan karateristik hubungan interpersonal. Hasil lain yang diperolah dalam penelitian ini, bahwa siswa-siswi SMA Islam Afifiah Medan mempunyai tingkat berpikir positif yang tergolong tinggi sebab nilai rata-rata empirik (139, 100) selisihnya dengan nilai rata-rata hipotetik (105) melebihi bilangan SD atau SB sebesar 12,295; Kemudian dalam hal berperilaku atruistik para siswa tergo!ong tinggi, sebab nilai rata-rata ernpirik (131,28) selisihnya dengan nilai rata-rata hipotetik melebihi bilangan SB atau SD sebesar (15, 100).