Evaluasi Perda Nomor 6 Tahun 2003 tentang LArangan Gelandangan dan Pengemisan serta Praktek Asusila di Kota Medan ( Penelitian tentang Eksploitasi anak jalanan)

Abstract

Eksploitasi anak jalanan hingga saat ini belum sepenuhnya memberikan solusi yang memadai diseluruh Indonesia, terutama di Kota Medan. Keberadaan anak pengemis jalanan menjadi masalah yang meresahkan dan menyebabkan isu sosial seperti kriminalitas, pemukiman kumuh dan perusakan taman kota. Adapun rumusan masalah yang ditentukan mengenai evaluasi kebijakan eksploitasi anak jalanan serta faktor penghambat penanganan eksploitasi anak jalanan. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif sebagai analisis data. Sumber data dalam penelitian ini adalah seksi rehabilitas sosial, staff pegawai di Dinas Sosial Kota Medan, serta tiga orang anak jalanan dan masyarakat sekitar. Datadengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan Exploitation of street children has not yet provided a fully adequate solution throughout Indonesia, especially in Medan City. The existence of street beggars is a disturbing problem and causes social issues such as crime, slums and destruction of city parks. The formulation of the problem determined regarding the evaluation of street child exploitation policies and factors inhibiting the handling of street child exploitation. This study uses a qualitative method as data analysis. The data sources in this study are the social rehabilitation section, staff at the Medan City Social Service, and three street children and the surrounding community. Data with data collection techniques are observation, interviews, and documentation. The results of the study show