Hubungan antara Kemandirian dengan Kemampuan Memecahkan Masalah pada Mahasiswa Indekos di PGSD FKIP Universitas Quality Medan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemandirian dengan kemampuan memecahkan masalah pada mahasiswa indekos di PGSD FKIP Universitas Quality. Populasi pada penelitian melibatkan sebanyak 400 orang dengan jumlah sampel 60 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan random sampling dan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu skala likert dan tes objektif Untuk menguji hipotesis yang diajukan dilakukan dengan menggunakan teknik Product Moment. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan . antara kemandirian dengan kemampuan memecahkan masalah pada mahasiswa indekos di PGSD FKIP Univeristas Quality. Hasil ini diketahui dengan melihat nilai atau koefisien rxy = 0,368 dengan p < 0,05 dan r 2 = 0,135 yang berarti kemandirian memiliki kontribusi sebesar 13,5 % terhadap kemampuan memecahkan masalah. Hal ini berarti hipotesis yang diajukan diterima. Subjek penelitian memiliki kemandirian yang tinggi dimana mean hipotetik 95 dan mean empirik 126, 71. Kemudian untuk variabel kemampuan memecahkan masalah mean hipotetiknya ini tergolong tinggi dimana mean hipotetik 20,00 dan mean empirik 24,81. This study aims to determine the relationship between independence with the ability to solve problems on a student boarder at PGSD FKIP Quality. The population in the study involving 400 people with a sample of 60 people. Data collected by using random sampling and data collection method used is Likert scale and objective tests. To test the hypothesis done using Product Moment technique. Based on the results of the data analysis, the obtained results that there is a relationship between independence with the ability to solve problems on a . boarder student at the University FKIP PGSD Quality. This result is known by looking at the value or coefficient rxy = 0,368 to p < 0.05 and r 2 = 0,135, which means independence has contributed 13.5% to the ability to solve problems. This means that the hypothesis is accepted. Research subjects have high independence where the mean hypothetical 95 and empirical mean 126.71. Then to variable hypothetic mean problem-solving ability is quite high that hypothetical mean 20.00 and empirical mean 24.81.