Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/25066
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuhammad, Ghulam-
dc.contributor.advisorHarahap, Abi Jumroh-
dc.contributor.authorFitri, Yeni-
dc.date.accessioned2024-08-15T05:18:37Z-
dc.date.available2024-08-15T05:18:37Z-
dc.date.issued2014-11-29-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/25066-
dc.description81 Halamanen_US
dc.description.abstractPada hakikatnya, kasus pertanahan merupakan benturan kepentingan (conflict of interest) di bidang pertanahan antara siapa dengan siapa, sebagai contoh konkret antara perorangan dengan perorangan, perorangan dengan badan hukum, badan hukum dengan badan hukum dan lain sebagainya. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, guna kepastian hukum yang diamanatkan Undang - Undang Pokok Agraria (UUPA), maka terhadap kasus pertanahan dimaksud antara lain dapat diberikan respons/reaksi/penyelesaian kepada yang berkepentingan (masyarakat dan pemerintah), berupa solusi melalui Badan Pertanahan Nasional dan solusi melalui Badan Peradilan. Dalam penelitian ini permasalahan yang akan dibahas adalah Bagaimanakah faktor - faktor yang rnenyebabkan terjadi sengketa pertanahan, Bagaimanakah proses hukum pada kasus penyelesaian sengketa hak milik atas tanah di Pengadilan Negeri Kuta Cane, dan Apa hambatan dan kendala dalam hal penyelesaian sengketa pertanahan di Pengadilan Negeri Kuta Cane Metode penelitian dilakukan penulis dengan 2 cam yaitu : penelitian kepustakaan (Library resarch) dan penelitian lapangan (Field Research). Penelitian kepustakaan, seperti buku-buku, kamus bahasa indonesia, serta mempelajari sumber-sumber yang berhubungan dengan materi skripsi ini. Sedangkan penelitian lapangan (Field Research) yaitu analisa putusan di Pengadilan N egeri Kuta Cane Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan faktor -faktor terjadinya sengketa pertanahan adalah persoalan administrasi sertifikasi tanah yang tidak jelas, distribusi kepemilikan tanah yang tidak merata dan legalitas kepemilikan tanah dan menjelaskan proses hukum penyelesaian sengketa hak milik atas tanah di Pengadilan Negeri Kuta Cane sama dengan perkara perdata lainnya yang dimulai dengan mengajukan gugatan, jawaban, replik, duplik, pemeriksaan alat - alat bukti, saksi - saksi, dan sebagainya. Semuanya harus dilakukan dan diperiksa didalam suatu sidang khusus diadakan untuk itu. Persidangan dilakukan secara terbuka kecuali ditentukan lain oleh Undang - undang. Serta hambatan dan kendala dalam ha! penyelesaian sengketa hak milik atas tanah di Pengadilan Nege1i Kuta Cane adalah tempera.men, tingkat pendidikan, kedisiplinan, dan ketidakjelasan batas - batas tanah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUNIVERSITAS MEDAN AREAen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;108400032-
dc.subjectsengketaen_US
dc.subjecttanahen_US
dc.subjectdisputeen_US
dc.subjectlanden_US
dc.titleTinjauan Yuridis terhadap Perbuatan Melawan Hukum dalam Sengketa Hak atas Tanah (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Kutacane No. 03/Pdt.G/2010/Pn.Kc)en_US
dc.title.alternativeJuridical Review of Unlawful Acts in Land Rights Disputes (Case Study of Kutacane District Court Decision No. 03/Pdt.G/2010/Pn.Kc)en_US
dc.typeSkripsi Sarjanaen_US
Appears in Collections:SP - Civil Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
108400032 - Yeni Fitri - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography4.84 MBAdobe PDFView/Open
108400032 - Yeni Fitri - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV1.65 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.