Tindak Pidana Pembunuhan yang Dilakukan Anak terhadap Orang Tua Kandungnya Ditinjau dari Sudut Kriminologi (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Medan)

Abstract

Penelitian ini berupa membahas tindak pidana pembunuhan yang dilakukan anak terhadap orang tua dengan menganalisis perkara pidana dengan Register No. 1208/Pid-B/1998/PN-MDN, atas nama terdakwa Muhammad Ferizal alias Eri alias Ical, yang berlamat di Jalan Perjuangan No. 22 Kelurahan Tj. Rejo Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan. Pada kasus tersebut selain terbukti melakukan pembunuhan terhadap kedua orang tua kandungnya, terdakwa yang juga merupakan seorang anak melakukan pembunuhan terhadap saudara-saudara kandungnya. Sehingga jumlah korbannya adalah sebanyak 6 orang. Untuk membahas penelitian ini maka diajukan permasalahan yaitu : apakah yang menjadi landasan Hakim dalam menjatuhkan putusan pada perkara register No. 1208/Pid-B/1998/PN-MDN, serta apakah yang melatar belakangi terjadinya pembunuhan yang dilakukan anak terhadap ayah kandungnya sendiri sebagaimana terdapat dalam perkara register No. 1208/Pid-B/1998/PN-MDN. Sebagai landasan pembahasan akan dilakukan penelitian secara kepustakaan dan lapangan. Penelitian lapangan dilakukan melalui tinjauan kepustakaan sedangkan penelitian lapangan dilakukan dengan cara menganalisis perkara Register No. 1208/Pid-B/1998/PN-MDN. Setelah dilakukan analisis maka diketahui landasan Hakim dalam menjatuhkan putusan pada perkara register No. 1208/Pid-B/1998/PN-MDN adalah: Jalannya proses persidangan dan pembuktian serta pengakuan dari terdakawa, Tuntutan pidana dari Penuntut Umum dan Pledoi dari dari penasehat hukum, Pemenuhan unsur-unsur perbuatan pidana Pasal 340 KUHP Jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP dan hal-hal yang memberatkan dan meringankan. Latar belakang terjadinya pembunuhan yang dilakukan anak terhadap ayah kandungnya sendiri sebagaimana terdapat dalam perkara register No. 1208/Pid-B/1998/PN-MDN pada dasaenya adalah disebabkan faktor tidak terjadinya harmonisasi di dalam keluarga, terdapat perbedaannya perlakuan, baik dalam lingkungan keluarga maupun terhadap pergaulan anak di luar lingkungan kduarga. Kondisi diperburuk dengan kurangnya pengetahuan agama bagi pelaku, cepat mengambil kesimpulan dan kurang bersosialisasi dengan lingkungan setempat.