Perjanjian Kerjasama antara Yayasan Kesehatan Pegawai Telkom dengan Rumah Sakit Vina Estetica Tentang Teraupetik Medis Bagi Karyawan/Pensiunan dan Keluarga PT. Telkom

Abstract

Pembahasan judul yang diajukan adalah.sekitar tentang bagaimana para pihak melakukan hak dan kewajibannya masing-masing di dalam hal pelaksanaan pelayanan kesehatan untuk pegawai/keluarga PT. Telkom yang ingin mendapatkan teraupetik medis di rumah Sakit 'Vina Estetica, baik itu hubungan antara dokter yang ada di lokasi penelitian tersebut dengan karyawan PT. Telkom. Untuk membahas latar belakang tersebut maka diajukan permasalahan yaitu: "'Bagaimana pelaksanaan perjanjian kerjasama antara rnmah sakit dengan Yayasan Kesehatan Pegawai Telkom dalam perjanjian teraupetik medis". Untuk membahas permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian secara kepustakaan dan penelitian lapangan pada Rumah Sakit Vina Estetica Medan dan PT. Telkom dengan cara menganalisis perjanjian sehubunganjudul skripsi ini. Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan Bahwa transaksi terapcutik yang terjadi dalam hubungan antara sebuah rumah sakit dengan pasien dalam pelayanan kesehatan menimbulkan akibat-akibat hukum yang menjurus kepada pemenuhan hak dan kewajiban yang timbul sebagai lazimnya akibat dari suatu hubungan perdata. Bahwa dalam melaksanakan kewajibannya sebuah rumah sakit harus bertindak melalui para ahli medisnya (dokter) dan dokter tersebut harus berpegang pada lafaz sumpah dokter dan kode etik kedokteran Indonesia. Dan pasien tidak mempunyai hak untuk menuntut suatu earn perawatan yang menurut dokter sebuah rumah sakit yang bersangkutan tidak sesuai dengan ilmu kedokteran atau etika kedokteran. Bahwa dokter dapat diminta pertanggung-jawaban untuk kerugian yang dialami oleh seorang pasien dengan alasan bahwa dokter tersebut salah memberikan suatu instruksi dalarn pelayanan kesehatannya yang diberikannya kepada pasien, baik dokter tersebut bekerja sendiri maupun berada di bawah naungan suatu rumah sakit. Ru.mah saldt dapat diminta pertanggung-jawabannya apabila kerugian yang diderita μas ien diakibatkan oleh kesalahannya sebagai penanggung-jawab tugas dari para medisnya. Baik itu dokter maupun juga dengan perawat-perawatnya. Bahwa jaminan kepastian hukum terhadap pasien yang merasa dirugikan akibat pelayanan kesehatan yang diberikan sebuah rumah sakit maupun dokter masih mengalami hambatan, karena belum adanya rumusan profesi secara tegas yang diatur di dalam peraturan atau undang-undang yang berlaku di Indonesia.