Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/25105
Title: | Tinjauan Yuridis Terhadap Itikad Baik dalam Jual Beli Tanah (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Binjai No. 05/Pdt.G/2006/PN.BJ) |
Other Titles: | Legal Review of Good Faith in Land Sale and Purchase (Case Study of Binjai District Court Decision No. 05/Pdt.G/2006/PN.BJ) |
Authors: | Lubis, Andry Gunawan |
metadata.dc.contributor.advisor: | Siregar, Taufik |
Keywords: | itikad baik;jual beli tanah |
Issue Date: | Oct-2012 |
Publisher: | Universitas Medan Area |
Series/Report no.: | NPM;078400091 |
Abstract: | Pembahasan skripsi ini adalah tentang penerapan itikad baik dalam suatu perjanjian jual beli tanah dengan melakukan pene.litian pada Putusan Pengadilan Negeri Binjai No.05/Pdt.G/2006/PN.BJ. Salah satu asas esensial terhadap perjanjian jual beli khususnya tanah dan benda yang ada di atasnya adalah keberadaan itikad baik para pihak untuk tetjadinya petjanjian jual beli tersebut. Istilah iktikad baik selalu kita jumpai baik di dalam perundang-undangan perdata antara lain Pasal 531, 1338 (3), 134x (2), 1963 masing-masing dari KUH Perdata maupun jurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Perma..<>alah.an itikad baik menurut Pasal 531 KUH Perdata yang mengatur tentang bezit menyatakan sebagai berikut: "kedudukan itu beritikad baik, manakala si yang memegangnya memperoleh kebendaan tadi dengan cara memperoleh hak milik, dalam mana tak tahulah ia akan cacat-cacat yang terkandung di dalamnya". Adapun permasalaban yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Apakah pengaruh itikad baik dalam jual beli tanah dan bentuk penyelesaian jual beli tanah dilakukan secara tertulis dengan adanya saksi-saksi dari instansi terkait seperti kepala desa. Hasii penelitian dan pembahasan menjelaskan pengaruh itikad baik dalamjual beli tanah adalah tercapainya kesepakatan dalam jual beli tanah tersebut karena itikad baik menggambarkan keadaan-keadaan yang sebenarnya tentang kondisi dan keberadaan suatu tanah sebagai objek yang akan dipetjual belikan. Itikad baik juga diberikan perlindungan oleh undang-undang khususnya apabila di kemudian hari terjadi sengketa, maka kepada pihak yang rnemiliki itikad baik akan diberikan perlindungan oleh undang-undang. Bentuk penyelesaian jual beli tanah dilakukan secara tertulis dengan adanya saksi-saksi dari instansi terkait seperti kepala desa maka hal tersebut menjelaskan bahwa itikad baik juga harus dibuktikan dengan pembuktian secara tertulis dan juga saksi-saksi yang menyaksikan suatu perjanjian jual beli tanah dilakukan. Disarankan kepada para pihak khususnya pihak penjual rnenerangkan status sebuah tanah secara terbuka kepada pihak pernbeli sehingga asas itikad baik dapat dinilai dari keterangan yang diberikan oleh penjual Hendaknya kepada para pihak menerangkan dalarn perjanjian yang dibuat oleh mereka tentang akibat hukurn dari tidak diterapkannya itikad baik dalam perjanjian jual beli tanah tersebut. |
Description: | 66 Halaman |
URI: | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/25105 |
Appears in Collections: | SP - Civil Law |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
078400091 - Andry Gunawan Lubis Fulltext.pdf | Cover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography | 14.75 MB | Adobe PDF | View/Open |
078400091 - Andry Gunawan Lubis Chapter IV.pdf Restricted Access | Chapter IV | 1.51 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.