Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/25117
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSuhatrizal-
dc.contributor.advisorSyafaruddin-
dc.contributor.authorRitonga, Syafrul Daim-
dc.date.accessioned2024-08-20T05:04:41Z-
dc.date.available2024-08-20T05:04:41Z-
dc.date.issued2009-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/25117-
dc.description70 Halamanen_US
dc.description.abstractAnak adalah merupakan generasi bangsa yang tidak boleh dianggap ringan dan tidRk ada apa-apa. Melainkan mereka harus dibina d:m dididik dengan b~ik agar kelak menjadi penerus bangsa yang berkualitas. Sebab sangat banyak faktor yang membuat p(;rilaku dan tindakan anak yang telah melakukan perbuatan jahat tersebut dipandang sebagai penjahat. Meiainkan hams tetap dipandan~ sebagai anak manusia yang barus dididik lebih intensif lagi agar kelak tidak menjadi orangorang yang Hdak bermoral. Meskipun sejalan dengan kemajuan zaman semakin banyak anak-anak berani berbuat nekad melakukan kejahatan. Namun para anak yang telah melakukan kejahatan tersebut barns tetap mendapatkan pelayanan sebaik mungkin dalam rangka mengubah sikap dan perilakunya yang salah terscbut. Untuk itu memang diperlukan jugs bukuman yang pantas agar membuat jera bagi anak yang telah melakukan perbuatan yang melanggar !lorma sosial dan hokum pidana tersebut. Adapun permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana kriteria bagi tindak pidana yang dilakukan oleh anak untuk mendapatkan perlindungan menurut ketentuan Undang-Undang No. 23 Tahun 2002, dan kriteria khusus bagaimana proses peradilan bagi anak yan6 melakukan tindak pidana menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1997. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian secara kepustakaan dan penelitian lapangan pada lembaga Swadaya Masyarakat Pusat Kajian Perlindungan Anak Medan dan Pengadilan Negeri Medan. Dari basil pengumpulan data maka dilakukan analisis data yaitu Kriteria lk'lrnsus bagi tindak pidana yang dilakukan anak adalah adanya pembatasan usia anaik menurut Undang-Undang No. 23 Tahon 2002 Tentang Perlindungan Anak yang telah mana sudah di atur yakni yang masih mendapat perlindungan adalah anak yang masih berusia 18 (delapan belas) taboo termasuk anak yang masih d,alam kandungan, Yang dimaksud perlindungan d2lam hal ini adalah segala lkegiatan untuk menjamin hak-haknya agar dapat tumbuh berkembang, Rerpa,rtisipasi sesuai harkat kemanusian serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUNIVERSITAS MEDAN AREAen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;058400059-
dc.subjectaspek hukumen_US
dc.subjectanaken_US
dc.subjectundang-undang no. 23 tahun 2002en_US
dc.subjectlegal aspecten_US
dc.subjectchilden_US
dc.subjectlaw no. 23 of 2002en_US
dc.titleAspek Hukum sebagai Perlindungan terhadap Anak Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Medan)en_US
dc.title.alternativeLegal Aspects as Protection for Children According to Law no. 23 of 2002 (Case Study at the Medan District Court)en_US
dc.typeSkripsi Sarjanaen_US
Appears in Collections:SP - Criminal Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
058400059 - Syafrul Daim Ritonga - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography12.04 MBAdobe PDFView/Open
058400059 - Syafrul Daim Ritonga - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV5.86 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.