Hubungan antara Penalaran Moral dengan Kenakalan Remaja pada Siswa-Siswi SMA Swasta Eria Medan

Abstract

Moral adalah bagian dalam penalaran.Maka ia pun akan menanam kannya penalaran moral (moral reasoning), Dengan demikian maka orang yang bertindak: sesuai dengan moral adalah orang yang mendasarkan tindakan atas penilaian baik buruknya sesuatu (Kohlberg, 2004). Pada remaja, penalaran moral sudah tentu menjadi dasar utama diterima dilingkungannya. Remaja pada saat ini akan mulai ikut organisasi, membentuk kelompok geng, ingin menjadi pimpinan dan lain sebagainya. Dan semua itu memerlukan suatu pribadi yang baik, yang mengikuti norma atau aturan yang berlaku. Diketuhui siswa-siswi SMA Swasta Eria telah melak:ukan tindak:an asusila. Selain itu bentuk kenakalan yang sering dilak:ukan yaitu pencurian, tauran, mabuk-mabukan, membolos, melawan guru, merokok dan mencontek. Adapun tujuan dilak:ukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara penalaran dengan kenakalan remaja pada siswa-siswi SMA Swasta Eria. Sampel pada penelitian ini adalah 68 orang. Teknik pengambilan sampel adalah proposive sampling. Model pengumpulan data menggunak:an skala likert yang digunak:an terdiri atas skala hubungan penalaran moral dan skala kenak:alan remaja. Diketahui mean Hipotetik penalaran moral adalah 77.5 dan mean Empiriknya adalah 93.6324 berarti tergolong tinggi, sedangkan mean Hipotetik dari kenak:alan remaja 107.5 dan mean Empiriknya adalah 88.5882 berarti tergolong rendah.