Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/25184
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSuhatrizal-
dc.contributor.advisorSyafaruddin-
dc.contributor.authorSiddik, Yopi Chal-
dc.date.accessioned2024-08-26T02:18:59Z-
dc.date.available2024-08-26T02:18:59Z-
dc.date.issued2012-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/25184-
dc.description74 Halamanen_US
dc.description.abstractPenulisan skripsi ini pada dasamya menganalisa tentang peranan yang diberikan oleh aparat penyidik kepolisian Batang Kuis di dalam hal memproses dan menungkapkan kasus-kasus pencurian kendaraan bermotor ( curanmor) di wilayah hukumnya. Meskipun pada kenyataannya banyak kasus-kasus pencurian kendaraan bermotor ini terungkap, tetapi pada kenyataannya angka pencurian bermotor ini bukan berkurang, bahkan semakin bertambah. Untuk hal yang demikian maka keberadaan kepolisian sebagai penyidik utama dalam kasus-kasus tindak pidana termasuk halnya pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dibutuhkan peranan yang lebih konkrit dan efektif sehingga meskipun tidak dapat menghilangkan sama sekali tindak pidana pencurian kendaraan bermotor ini tetapi paling tidak menguranginya. Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah "Mengapa dalam hal pencurian kendaraan bermotor ini, penyidik baru melakukan aktivitasnya apabila ada laporan sedangkan perbuatan tersebut merupakan suatu kejahatan". Untuk membahas permalahan tersebut maka dilakukan penelitian secara kepustakaan melalui bahan-bahan teori serta penelitian lapangan yang dilakukan di Polsek Batang Kuis. Setelah dilakukan pengumpulan dan analisis data maka diketahui Pencurian kendaraan bermotor ini termasuk ke dalam delik aduan yang relatif, dimana pengaduan dapat diajukan oleh pihak yang dirugikan dan pengaduan itu dapat dicabut apabila adanya hal-hal yang barn yang ditemui dalam perkara tersebut dimana pengadu dalam hat ini adalah pihak yang dirugikan. Dikatakan dalam delik aduan yang relatif, karena dapat juga pencurian kendaraan bermotor ini ditindak lanjuti oleh pihak kepolisian meskipun tidak ada pengaduan terhadap kasus-kasus tertentu seperti tertangkap tangan. Kepolisian adalah instansi negara dalam hal penjaga ketertiban dan keamanan umum dan berlaku sebagai penegak hukum di bidang peradilan, dengan perincian tugas pokok sebagai berikut : Sebagai penegak hukum, Sebagai pengayom Dan sebagai pembimbing masyarakat. Pencurian kendarawaan bermotor dewasa ini mengalami pertumbuhan dan perkembangannya berciri rapi, mempunyai semacam birokrasi sendiri, resisten terhadap reaksi sosial dan mampu menebar jaringan kegiatan sedemikian rupa sehingga berjangkauan luas ditambah dengan suatu kualitas tinggi untuk menghindari upaya-upaya penegakan hukum melalui pelbagai cara.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUNIVERSITAS MEDAN AREAen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;058400056-
dc.subjectpenegakan hukumen_US
dc.subjectpemberantasan kejahatanen_US
dc.subjectpencurian kendaraan bermotoren_US
dc.subjectlaw enforcementen_US
dc.subjecteradication of crimeen_US
dc.subjectmotor vehicle theften_US
dc.titlePenegakan Hukum dalam Upaya Pemberantasan Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor (Studi Kasus Polsek Batang Kuis)en_US
dc.title.alternativeLaw Enforcement in Efforts to Eradicate Motor Vehicle Theft Crimes (Case Study of the Batang Kuis Police)en_US
dc.typeSkripsi Sarjanaen_US
Appears in Collections:SP - Criminal Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
058400056 - Yopi Chal Siddik - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography11.96 MBAdobe PDFView/Open
058400056 - Yopi Chal Siddik - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV6.1 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.