Hubungan Interaksi Sosial dengan Perkembangan Moral pada Remaja di SMA UISU Medan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan interaksi sosial dengan perkembangan moral pada remaja di SMA UISU MEDAN. Dengan asumsi bahwa semakin baik interaksi sosial maka semakin baik perkembangan moral remaja. Begitu pula sebaliknya semakin buruk interaksi sosial maka semakin buruk perkembangan moral remaja. Subjek penelitian adalah siswa/i S11A UISU MEDAN yang berjumlah 57 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling . Alat ukur yang digunakan skala likert pada interaksi sosial terdiri dari 36 aitem (a= 0,933) dan skala guttman pada perkembangan moral yang terdiri dari 52 aitem (a= 0,974). Analisis data menggunakan teknik Product Moment. Berdasarkan analis data, diperoleh bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dinyatakan diterima, yaitu ada hubungan positif antara interaksi sosial dengan perkembangan moral. Artinya semakin baik interaksi sosial maka semakin baik perkembangan moral remaja. Hal ini dibuktikan melalui perhitungan analisis r Product Moment dengan nilai koefisien (rxy )= 0,362 dan koefisien determinan (R 2)= 0,131 dengan p=0,000 < 0,050. Koefisien determinan (R 2)= 0, 131 menunjukkan bahwa perkembangan moral dibentuk oleh interaksi sosial sebesar 13, 1 %. Selanjutnya dilihat siswa SMA UISU Medan memiliki interaksi sosial dengan perkembangan moral yang baik Sebab pada interaksi sosial dapat dilihat nilai empiriknya 117,7 72 lebih besar dari pada nilai rata-rata hipotetiknya, yakni 90. Demikian pula halnya dengan perkembangan moral, nilai empirik 44,035 lebih kecil dari pada nilai rata-rata hipotetiknya yakni 26.