Hubungan Antara Harga Diri dengan Penerimaan Diri Orang Tua yang Memiliki Anak Tuna Grahita

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara harga diri dengan penerimaan diri orang tua yang memiliki anak tunagrahita. Pengertian dari penerimaan diri adalah bahwa penerimaan ini merupakan sikap individu yang mencerminkan perasaan menerima dan senang atas segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya serta mampu menge}ola segala kekhususan diri dengan baik sehingga dapat menumbuhkan kepribadian dan 'fisik yang sehat. Subjek penelitian adalah orang tua yang memiliki anak tunagrahita di UPT SLB-E Negeri Pembina rvt;edan yang berjumlah 40 orang tua siswa anak tunagrahita, sampel diambil dengan teknik total sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala harga diri dan skala penerimaan diri. Analisis data menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ditolak, yaitu tidak adanya hubungan antara harga diri dengan penerimaan diri pada orang tua yang memiliki anak tunagrahita pada siswa TK dan SD SLB-E Negeri Pembina Medan. Hal ini dibuktikan dengan koefisien korelasi rxy = 0,048 dengan p= 0,050, sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,01 %. Basil penghitungan mean empirik dan mean hipotetik diperoleh bahwa harga diri tergolong tinggi (113,65>87,5) dan penerimaan diri tergolong tinggi (126,67>97,5). This study aimed to see whether there is a relationship between self-esteem with selfacceptance parent who has a child mental retardation. Sense of self-acceptance is that this acceptance is an attitude that reflects the feelings of the individual to accept and love for all the advantages and disadvantages that exist in itself and able to manage all the peculiarities themselves well so that they can grow a healthy personality and physical. Subjects were parents of children with mental retardation in UPT SLB-E State Trustees terrain parents are 40 child mental retardation, samples were taken with a total sampling technique. Data collection tool used is a scale of self-esteem and self-acceptance scale. Analysis of data using techniques from the Pearson Product Moment Correlation. Based on the analysis of the data, shows that the hypothesis proposed in this study was rejected, namely the lack of relationship between self-esteem with self-acceptance in parents of children with mental retardation in preschool and elementary school students SLB-E State Trustees Medan. This is evidenced by the conelation coefficient r xy = 0.048 to p = 0.050, while the coefficient of determination (r 2) of 0.01 %. Empirical mean and the calculation results obtained hypothetical mean that self-esteem is high (113.65> 87.5) and self-acceptance is high (126.67> 97.5).