Resiliensipada Wanita yang Bercerai

Abstract

Penelitian ini bertujua:n mengetahui Resiliensi Pada Wanita Yang Bercerai.Resiliensi adalah kemampuan seseorang m1tuk be1tahan dan tidak menyerah pada keadaan-keadaan yang sulit dalam hidupnya, serta berusaha untuk belajar dan beradaptasi dengan keadaan tersebut dan kemudian bangkit dari keadaan tersebut dan menjadi lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untnk mengetahui hal-hal yang dapat digunakan beresiliensi dalam teori Reivich & Shatte (2002) dan faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi dalam teori Grotberg (1999). Hasil menemukan bahwa ada perbedaan penyebab perceraian, dampak perceraian baik pengalaman traumatis pada istri, pada anak dan ketidakstabilan kehidupan pekerjaan. Ada perbedaan dan persamaan resiliensi yang para respond en jalani yang pad a dasarnya mereka berjuang demi masa depan anak tanpa suami. Ada perbedaan faktor-faktor yang mempengamhi resiliensi (I have dan I can) disebabkan perbedaan latar belakang pendidikan, keluarga, dan lingkungan, serta persamaan faktor I am yang disebabkan adanya motivasi untuk meraih kesuksesan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena dengan menggunakan metode kualitatif dapat dipahami gambaran sebagaimana subjek rnengalaminya.Penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam sebagai pengambilan data dan observasi. Subjek dalam penelitian ini be1jumlah lima orang yang memfliki karakteristik mengalami perceraian yang sudah bisa beresiliensi, rnemiliki anak, serta be1jenis kelamin wanita.