Hubungan Budaya Organisasi dengan Perilaku Kerja Kontraproduktif Guru di Yayasan Gemilang Bangsa Lubuk Pakam

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan budaya organisasi dengan perilaku kerja kontraproduktif guru di Yayasan Gemilang Bangsa. Masalah difokuskan pada hubungan budaya organisasi dengan perilaku kerja kontraproduktif guru. Guna mendekati masalah ini dipergunakan acuan teori perilaku kerja kontraproduktif dari Anderson dan Viswesvaran 2001 yaitu menyalahgunakan waktu, tingkat kehadiran yang rendah, rendahnya kualitas kerja dan teori budaya organisasi dari Deal dan Kennedy 2011 yaitu lingkungan/organisasi, nilai nilai/ values, panutan dan keberadaan, acara acara organisasi, dan network organisasi . Data data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode skala dan dianalisis dengan pendekatan kuantitatif. Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hubungan negatif antara budaya organisasi dengan perilaku kerja kontraproduktif guru dengan asumsi bahwa semakin rendah budaya organisasi maka semakin tinggi perilaku kerja kontraproduktif guru. Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi product moment , dapat diketahui bahwa terdapat hubungan negatif antara budaya organisasi dengan perilaku kerja kontraproduktif . Hasil ini dibuktikan dengan koefesien korelasi rxy=-0,323, dengan signifikan p=0,000<0,05. Koefesien determinan (r) dari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah r=0,104. Ini menunjukkan bahwa budaya organisasi dengan perilaku kerja kontraproduktif . Pada penelitian ini hasil dari Budaya Organisasi dinyatakan memiliki hubungan yang negatif dengan Perilakau Kerja Kontraproduktif hal sesuai dengan hasil perhitungan rata-rata hipotetik dan empirik dimana budaya organisasi diperoleh sebesar 3,149 atau sanagat rendah sedangkan perilaku kerja kontraproduktif diperoleh nilai 3,115 atau sangat tinggi. Dengan demikian hipotesis diterima. This research aimed to determine the correlation between organizational culture and teachers' counterproductive work behavior at Gemilang Bangsa Foundation.The issue was focused on the correlation between organizational culture and teachers' counterproductive work behavior. To address this issue, the theoretical framework used included the counterproductive work behavior theory by Anderson and Viswesvaran: (2001), which involved misuse oftime, low attendance rates, and poor work quality, along with the organizational culture theory by Deal and Kennedy (2011), which covered the environment/organization, values, role models, organizational presence, events, and networks. The data in this research was collected using a scale method and analyzed with a quantitative approach.The hypothesis ofthis study was a negative correlation between organizational culture and teachers' counterproductive work behavior, with the assumption that the lower the organizational culture, the higher the teachers' counterproductive work behavior. Based on the results of product-moment correlation analysis, it was found that there was a negative correlation between organizational culture and counterproductive work behavior. This result was supported by a correlation coefficient of rxy=-0.323, with a significance level of p=0.000<0.05. The coefficient of determination (r) for the correlation between the independent and dependent variables was r=0.104. This indicated a negative correlation between organizational culture and counterproductive work behavior. In this study, the findings showed that organizational culture had a negative correlation with counterproductive work behavior, which aligned with the hypothetical and empirical average results where the organizational culture score was 3.149 (very low), while the counterproductive work behavior score was 3.115 (very high).Thus, the hypothesis is accepted.