Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/25517
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorTantawi, Ahmad Rafiqi-
dc.contributor.authorUtami, Tri Nadia-
dc.date.accessioned2024-10-03T03:05:52Z-
dc.date.available2024-10-03T03:05:52Z-
dc.date.issued2024-05-21-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/25517-
dc.description64 Halamanen_US
dc.description.abstractPerkebunan merupakan salah satu kegiatan pertanian yang memiliki prospek di pasar domestik dan internasional. Kopi sebagai komoditas yang berdaya saing di pasar internasional dipengaruhi oleh mutu yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) untuk mengetahui saluran pemasaran kopi arabika di Desa Sait Buttu Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun. (2) Untuk menganalisis efisiensi pemasaran kopi arabika di Desa Sait Buttu, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang juga didukung dengan metode kuantitatif. Metode analisis kuantitatif yang digunakan untuk menganalisis efisiensi pemasaran adalah analisis marjin pemasaran yang meliputi marjin pemasaran, share harga petani, share keuntungan lembaga. Sedangkan jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga saluran pemasaran yang ditemukan di daerah penelitian. Saluran pemasaran pertama yaitu saluran pemasaran 1 tingkat dengan menggunakan 1 perantara (Petani → Pedagang Pengumpul A (Sabaruddin) → PT IndoCafCo). Saluran pemasaran kedua yaitu saluran pemasaran tingkat 1 dengan menggunakan perantara dalam proses pemasaran kopi arabika (Petani → Pedagang Pengumpul B (Ferdinan) → SSC (Sumatra Specialty Coffe) ). Sedangkan saluran pemasaran ketiga yaitu saluran pemasaran 2 tingkat dalam proses pemasarannya ( Saluran Pemasaran III : Petani → Pedagang Pengumpul C (Marihot) → Pedagang Pengumpul A (Sabaruddin) → PT IndoCafCo ). Ketiga saluran pemasaran di daerah penelitian sudah efisien dimana pada saluran pemasaran pertama memiliki tingkat efisiensi sebesar 7,09%, pada saluran pemasaran yang kedua memiliki tingkat efesiensi sebesar 8,14% dan pada saluran pemasaran yang ketiga memiliki tingkat efisiensi sebesar 7,38%. Dari ketiga saluran pemasaran tersebut, saluran pemasaran yang pertama adalah saluran pemasaran yang paling efisien karena semakin kecil nilai efisiensi suatu saluran pemasaran, maka akan semakin efisien pula saluran pemasaran tersebut. Plantation is one of the agricultural activities that has prospects in the domestic and international markets. Coffee as a competitive commodity in the international market is influenced by the quality produced. The aim of this research is: (1) to determine the marketing channels for Arabica coffee in Sait Buttu Village, Pematang Sidamanik District, Simalungun Regency. (2) To analyze the marketing efficiency of Arabica coffee in Sait Buttu Village, Pematang Sidamanik District, Simalungun Regency. The analytical method used in this research is a qualitative method which is also supported by quantitative methods. The quantitative analysis method used to analyze marketing efficiency is marketing margin analysis which includes marketing margin, farmer price share, institutional profit share. Meanwhile, the types of data used are primary data and secondary data. The research results show that there are three marketing channels found in the research area. The first marketing channel is a 1-level marketing channel using 1 intermediary (Farmer → Collector A (Sabaruddin) → PT IndoCafCo). The second marketing channel is level 1 marketing channel using intermediaries in the Arabica coffee marketing process (Farmer → Collector B (Ferdinan) → SSC (Sumatra Specialty Coffee)). Meanwhile, the third marketing channel is a 2-level marketing channel in the marketing process (Marketing Channel III: Farmers → Collector Trader C (Marihot) → Collector Trader A (Sabaruddin) → PT IndoCafCo). The three marketing channels in the research area are efficient, where the first marketing channel has an efficiency level of 7.09%, the second marketing channel has an efficiency level of 8.14% and the third marketing channel has an efficiency level of 7.38%. Of the three marketing channels, the first marketing channel is the most efficient marketing channel because the smaller the efficiency value of a marketing channel, the more efficient the marketing channel.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUNIVERSITAS MEDAN AREAen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;198220091-
dc.subjectkopi arabikaen_US
dc.subjectpemasaranen_US
dc.subjectsaluran pemasaranen_US
dc.subjectefisiensi pemasaranen_US
dc.subjectarabica coffeen_US
dc.subjectmarketingen_US
dc.subjectmarketing channelsen_US
dc.subjectmarketing efficiencyen_US
dc.titleAnalisis Efisiensi Pemasaran Kopi Arabika di Desa Sait Buttu Saribu Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungunen_US
dc.title.alternativeAnalysis of Arabica Coffee Marketing Efficiency in Sait Buttu Saribu Village, Pematang Sidamanik District, Simalungun Regencyen_US
dc.typeSkripsi Sarjanaen_US
Appears in Collections:SP - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
198220091 - Tri Nadia Utami - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography1.85 MBAdobe PDFView/Open
198220091 - Tri Nadia Utami - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV731.22 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.