Gambaran Quarter Life Crisis pada Mahasiswa Universitas Medan Area (UMA)

Abstract

Mahasiswa tingkat akhir merupakan salah satu yang terkena dampak quarter life crisis karena berada usia dewasa awal, seringkali mengalami berbagai perasaan negatif seperti kebingungan, kesedihan, rasa bersalah, kemarahan terhadap diri sendiri maupun kondisi yang dialaminya, serta memiliki perasaan tertekan, dan kehilangan harapan akan masa depannya. Penelitian bertujuan untuk meneliti secara empiris bagaimanakah tentang “Gambaran Quarter Life Crisis pada Mahasiswa Universitas Medan Area”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan penelitian kuantitatif. Peneliti mengambil 235 sampel dari populasi mahasiswa Universitas Medan Area. Pengumpulan data menggunakan skala quarter life crisis yang disusun berdasarkan aspek-aspek quarter life crisis. Dari hasil analisis yang peneliti lakukan diketahui bahwa aspek yang paling dominan merupakan aspek penilaian diri yang negatif. Aspek ini memiliki persentase sebesar 26,30% dengan sebanyak 66 dari 235 mahasiswa mengalami persentase tinggi sebesar 28,1%. Sedangkan persentase paling terendah merupakan aspek khawatir terhadap hubungan interpersonal sebesar 7,8%. Hal tersebut menyatakan bahwa mahasiswa Universitas Medan Area tidak mengkhawatirkan hubungan interpersonal, hanya 7 dari 235 mahasiswa yang mengalami persentasi tertinggi sebesar 3%. Final-year students are among those affected by the quarter-life crisis due to being in early adulthood, often experiencing various negative feelings such as confusion, sadness, guilt, anger towards themselves or their circumstances, and feelings of pressure and hopelessness about their fiture. This study aimed to empirically examine the "Overview of Quarter-Life Crisis among Students of University of Medan Area." The type of research used in this study was quantitative research. The researcher took 235 samples from the population of Universitas Medan Area students. Data collection used a quarter-life crisis scale based on aspects ofthe quarter-life crisis. From the analysis conducted by the researcher, it was found that the most dominant aspect was the negative self-assessment aspect. This aspect had a percentage of 26.30%, with 66 out of 235students having a high percentage of 28.1%. Meanwhile, the lowest percentage was the concern for interpersonal relationships aspect at 7.8%. This indicated that Universitas Medan Area students did not worry about interpersonal relationships, with only 7 out of235 students having the highest percentage of 3%.