Hubungan Fanatisme dengan Agresi Verbal pada Remaja Penggemar K-Pop di Twitter

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan fanatisme dengan agresi verbal pada remaja penggemar K-pop di Twitter. Hipotesis yang diajukan adalah hubungan positif antara fanatisme dengan agresi verbal pada penggemar K-Pop. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah remaja di komunitas NCTzen Medan yang berjumlah 330 orang dan sampel berjumlah 47 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui skala yaitu skala fanatisme dan skala agresi verbal. Metode analisis data menggunakan analisis product moment. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara fanatisme dengan agresi verbal dimana rxy=0,620 dengan signifikan p =0,000 < 0,05. Dengan artian, semakin tinggi fanatisme maka semakin tinggi agresi verbal. Sebaliknya semakin rendah fanatisme, maka semakin rendah agresi verbal. Sehingga hipotesis diterima. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui fanatisme tergolong tinggi dengan nilai mean hipotetik sebesar 65 dan mean empiriknya sebesar 77,13. Selanjutnya agresi verbal dapat disimpulkan memperoleh hasil tinggi dengan nilai hipotetik sebesar 70 dan nilai empiriknya sebesar 82,77. Adapun sumbangan efektif dari fanatisme terhadap agresi verbal sebesar 38,4%. This research aims to find out the relationship between fanaticism and verbal aggression among teenage K-pop fans on Twitter. The hypothesis proposed is a positive relationship between fanaticism and verbal aggression in K-Pop fans. This research uses quantitative methods. The population taken in this research were teenagers in the Medan NCTzen community, totaling 330 people and a sample of 47 people using purposive sampling techniques. Data was collected through scales, namely the fanaticism scale and the verbal aggression scale. The data analysis method uses product moment analysis. The results of the study showed that there was a significant relationship between fanaticism and verbal aggression where rxy = 0.620 with a significant p = 0.000 < 0.05. In other words, the higher the fanaticism, the higher the verbal aggression. Conversely, the lower the fanaticism, the lower the verbal aggression. So the hypothesis is accepted. Based on the results of data analysis, it is known that fanaticism is relatively high with a hypothetical mean value of 65 and an empirical mean of 77.13. Furthermore, verbal aggression can be concluded to obtain high results with a hypothetical value of 70 and an empirical value of 82.77. The effective contribution of fanaticism to verbal aggression was 38.4%.