Pengaruh Resiliensi terhadap Burnout pada Perawat di RSU Methodist Medan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat Pengaruh Resiliensi Terhadap Burnout Pada Perawat Di Rsu Methodis Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat berjumlah 90 orang Teknik Pengambilan Sampel yang digunakan adalah Teknik Purpose Sampling, pengambilan data dilakukan dengan model skala likert dengan dua skala, yaitu skala resiliensi dan skala burnout. Dari hasil uji hipotesis regresi linear sederhana diperoleh koefesien determinasi (R2) Sebesar 0,278 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh resiliensi terhadap burnout adalah sebesar 27,8%, sedangkan sisanya yakni 72,2% burnout dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti factor keterlibatan dengan penerima pelayanan, lingkungan kerja social budaya. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Resiliensi dapat mempengaruhi burnout. Hasil analisis data mean hipotik dan mean empirik dengan dibuktikan dari kurva normal variabel resiliensi dapat terlihat resiliensi pada perawat Rumah Sakit Methodist Medan tergolong tinggi Dimana mean hepotik (127,5) < mean empirik (88,75) dan selisih melebihi bilangan satu SD (14,724) untuk kurva normal variable burnout terlihat bahwa burnout pada perawat rumah sakit methodist medan juga tergolong tinggi Dimana nilai mean hipotik (55) < Mean empirik (66,19) selisih melebihi nilai bilangan satu SD (7,379) Dari hasil ini maka ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi Tingkat resiliensi pada perawat maka semakin tinggi pula burnout yang dialami oleh perawat Rumah Sakit Methodist Medan. This study aims to see the effect of resilience on burnout among nurses at Rsu Methodist Medan. The sample in this study was 90 nurses. The sampling technique used was the Purpose Sampling Technique, data collection was carried out using a Likert scale model with two scales, namely the resilience scale and the burnout scale. From the results of the simple linear regression hypothesis test, we obtained a coefficient of determination (R2) of 0.278, which means that the influence of resilience on burnout is 27.8%, while the remaining 72.2% of burnout is influenced by other factors not examined in this study, such as factors involvement with service recipients, socio-cultural work environment. From the results of this research it can be concluded that resilience can influence burnout. The results of data analysis of the hypotic mean and empirical mean as evidenced by the normal curve of the resilience variable can be seen that the resilience of Medan Methodist Hospital nurses is relatively high. Where the hepotic mean (127.5) < empirical mean (88.75) and the difference exceeds one SD (14.724). ) for the normal curve of the burnout variable, it can be seen that the burnout of Medan Methodist Hospital nurses is also relatively high. Where the mortgage mean value (55) < Empirical mean (66.19) the difference exceeds the value of one SD (7.379). From these results it can be concluded that the more The higher the level of resilience in nurses, the higher the burnout experienced by nurses at RSU Methodist Medan.