Hubungan Persepsi Job Demands dengan Stres Kerja pada Personil Polri di Polres Serdang Bedagai

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi job demandss dengan stres kerja terhadap personil polri di Polres Serdang Bedagai. Stres kerja sebagai suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi proses berpikir, emosi, dan kondisi seseorang, hasilnya stres yang terlalu berlebihan dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan dan pada akhirnya akan mengganggu pelaksanaan tugas-tugasnya. Pada umumnya stres berupa stimulus dari luar yang mengacaukan fungsi fisik dan psikologis dalam tubuh individu. Untuk mengukur stres kerja digunakan skala yang disusun berdasarkan aspek-aspek stres kerja menurut Beehr (dalam Angwen, 2017) yaitu; (a) Aspek fisiologis, (b) Aspek psikologi, dan (c) Aspek perilaku. Populasi pada penelitian ini adalah personil polri di Polres Serdang Bedagai yang berjumlah 334 orang. Sampel penelitian adalah personil polri Divisi Lalu Lintas di Polres Serdang Bedagai yang berjumlah 64 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan ciri-ciri atau karakteristik tertentu. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala persepsi job demands dan skala stres kerja. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi r product moment dapat diketahui bahwa ada hubungan negatif antara persepsi job demands dengan stres kerja dimana rxy = -0,535 dengan signifikan p = 0.000 P < 0.05, artinya hipotesis yang diajukan bahwa semakin negatif persepsi job demands maka semakin tinggi stres kerja dinyatakan diterima. Koefisien determinan (r2 ) dari hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) adalah sebesar r2 = 0,286. Ini menunjukkan bahwa persepsi job demands berkontribusi terhadap stres kerja 28,6%. This research aims to determine the correlation between perceptions of job demandss and work stress for police personnel at the Serdang Bedagai Police Station. Work stress is a condition of tension that affects a person's thinking process, emotions and condition. The result is that excessive stress can threaten a person's ability to deal with the environment and will ultimately interfere with the implementation of their duties. In general, stress is an external stimulus that disrupts the physical and psychological functions of an individual's body. To measure work stress, a scale is used based on aspects of work stress according to Beehr (in Angwen, 2017), namely; (a) Physiological Aspects, (b) Psychological Aspects, and (c) Behavioral Aspects. The population in this study was police personnel at Serdang Bedagai Police, totaling 334 people. The research sample was 64 police personnel from the Traffic Division at the Serdang Bedagai Police Station. The sampling technique uses purposive sampling, namely a sampling technique based on certain traits or characteristics. The data collection method was carried out using the job demands perception scale and work stress scale. Based on the results of the r product moment correlation calculation, it can be seen that there is a negative correlation between perceived job demands and job stress where rxy = -0.535 with a significant p = 0.000 P < 0.05, meaning that the proposed hypothesis is that the more negative the perception of job demands, the higher the job stress is expressed accepted. The determinant coefficient (r2) of the correlation between the independent variable (X) and the dependent variable (Y) is r2 = 0.286. This shows that perceived job demandss contribute to work stress 28.6%.