Peranan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APMP2KB) Kota Medan Menangani Tindak Kekerasan Perempuan

Abstract

Kekerasan terhadap perempuan harus ditangani secara komprehensif dan optimal oleh seluruh pemerintah, mulai dari pemerintah pusat sampai daerah. Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APMP2KB) harus terus berupaya meningkatkan kinerja dalam memberikan perlindungan terhadap perempuan terhadap kekerasan perempuan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Peranan DP3APMP2KB Kota medan menangani Kekerasan perempuan serta menganalisis faktor penghambat dalam Peranan DP3APMP2KB menangani tindak kekerasan perempuan.Teori yang digunakan teori peranan dari Henry Mintzberg dalam Thoha (2013). dengan menggunakan metodologi jenis kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi,wawancara dan dokumentasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan Dinas DP3APMP2KB kota Medan sudah efektif dibuktikan dengan Peranan hubungan antar pribadi (Interpersonal role) dinas melakukan sosialisasi, penyuluhan, dan penyebarluasan informasi tentang pencegahan kekerasan terhadap perempuan. Peranan yang Berhubungan dengan Informasi(Informational role)DP3APMP2KB, memberikan informasi pengaduan melalui online ataupun offline yang dimana pihak DP3APMP2KB sudah membuat platform.Peranan Pembuat Keputusan (Decisional role) DP3APMP2KB Kota Medan membantu korban melalui pemulihan psikosisoal, kesehatan, dan menyediakan rumah aman bagi korban. Hambatan dalam Peranan DP3APMP2KB Kota medan menangani Kekerasan perempuan yaitu Rendahnya Kesadaran Masyarakat, Kurangnya Tenaga Ahli, Kurangnya Dana Operasional.