Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/25706
Title: Strategi Komunikasi Dinas Pariwisata Kota Pematang Siantar dalam Meningkatkan Pengunjung Museum Simalungun
Other Titles: Communication Strategy of Pematang Siantar City Tourism Office in Increasing Visitors to Simalungun Museum
Authors: Lubis, Rodiati Ulfa Dayani
metadata.dc.contributor.advisor: Matondang, Armansyah
Keywords: museum simalungun;strategi komunikasi;peningkatan jumlah pengunjung
Issue Date: Sep-2024
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;208530056
Abstract: Museum Simalungun di Pematangsiantar, Sumatera Utara, didirikan pada tahun 1939 oleh tujuh raja Simalungun dan tokoh masyarakat, awalnya bernama Rumah Pusaka Simalungun. Museum ini menyimpan berbagai koleksi budaya Simalungun, seperti Pustaka Lak-lak, patung megalitik, dan perhiasan. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan beberapa kendala yang dialami Museum Simalungun Pematang Siantar yang mana telah terjadi penurunan pengunjung akibat pandemi Covid-19. Penelitian bertujuan untuk memahami strategi komunikasi yang diterapkan oleh Dinas Pariwisata dalam meningkatkan jumlah pengunjung, terutama setelah penurunan akibat pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan studi dokumen. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Strategi Komunikasi yang digunakan Dinas Pariwisata Kota Pematangsiantar yaitu menggunakan Strategi Komunikasi Massa. Kemudian hambatan Strategi Komunikasi Dinas Pariwisata Kota Pematangsiantar yaitu pada komunikator yang kurang memanfaatkan media sosial modern saat ini yang menjadi wadah untuk memberikan informasi ke khalayak luas ataupun Masyarakat umum dalam menyebarluaskan informasi seperti Instagram, TikTok,Snack Video dan Twitter. Platform-platform ini lebih populer di kalangan Masyarakat luas saat ini dibandingkan dengan website pemerintah, Facebook, dan YouTube. Untuk mengatasi hal ini, museum perlu memperluas strategi promosi dengan konten visual dan interaktif di platform tersebut. Dengan cara ini, museum dapat lebih efektif menjangkau dan melibatkan audiens yang lebih luas lagi ,serta meningkatkan visibilitas, dan menarik lebih banyak pengunjung. Adaptasi terhadap tren digital ini akan memperluas dampak promosi danmeningkatkan kesadaran tentang museum.
Description: 73 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/25706
Appears in Collections:SP - Communication Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
208530056 - Rodiati Ulfa Dayani Lubis Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography2.46 MBAdobe PDFView/Open
208530056 - Rodiati Ulfa Dayani Lubis Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV438.89 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.