Perancangan Pusat Rehabilitasi Narkoba Dengan Pendekatan Arsitektur Tropis

Abstract

Pertumbuhan laju penduduk dan perkembangan globalisasi yang cepat membuat provinsi Sumatera Utara khususnya di kota Medan mengalami dampak yang besar salah satunya kemajuan teknologi yang memberikan nilai tambah dalam kehidupan masyarakat, dan dampak yang buruknya adalah perubahan perilaku pada masyarakatnya karena penyalahgunaan Narkoba di kalangan masyarakat yang menyebabkan tingkat kriminalitas semakin tinggi. Dalam penelitian perancangan ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dalam pencarian data. Hasil data diolah untuk mendapatkan perhitungan data yang diperlukan untuk analisa, konsep, dan hasil desain. Dalam penelitian ini peneliti akan memakai software Autocad, Skethcup, dan Enscape untuk mewujudkan desain dalam bentuk 3 Dimensi. Penelitian ini bertujuan membantu pemerintah untuk menekan jumlah masyarakat yang menggunakan narkoba dan menyelamatkan masyarakat yang telah menyalahgunakan fungsi dari narkoba tersebut, dengan pendekatan Arsitektur tropis yang sesuai dengan iklim di Sumatera Utara, Indonesia untuk memaksimalkan fungsi dari bangunan tersebut. Population growth and the rapid development of globalization have made the province of North Sumatera, especially the city of Medan, experience a major impact, one of which is technological progress which provides added value in people’s lives, and the bad impact is changes in behavior in the community due to drug abuse among the community which causes high levels of crime is getting higher. In this research design, a descriptive qualitative data is processed to obtain data calculations needed for analysis, concepts and design results. In this research, researchers will use Autocad, Skethcup, and Enscape software to create designs in 3 dimensions. This research aims to help the government reduce the number of people who use drugs and save people who abuse the function of these drugs, using a tropical architecture approach that is suitable for the climate in North Sumatra, Indonesia to maximize the function of the building.