Evaluasi Status Kesuburan Tanah pada Lahan Pertanian di Desa Pematang Lalang Dusun 1, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi status kesuburan tanah, untuk mengidentifikasi faktor- faktor yang menyebabkan penurunan kesuburan tanah, dan untuk merumuskan rekomendasi untuk meningkatkan kesuburan tanah di Desa Pematang Lalang. Penilaian evaluasi status kesuburan tanah dapat dilakukan melalui pendekatan dengan analisis uji tanah, di mana penilaian dengan menggunakan metode ini relatif lebih akurat dan cepat. Pengukuran sifat-sifat kimia tanah sebagai parameter kesuburan tanah kemudian di tetapkan dalam kriteria kesuburan tanah. Hasil analisis yang telah dilakukan adalah tanah di lahan pertanian Desa Pematang Lalang memiliki tekstur lempung berpasir dengan struktur gumpal sedang dan kedalaman solum yang cukup baik, kondisi kimia tanah menunjukkan pH agak masam hingga netral, dengan kandungan bahan organik, nitrogen, fosfor, dan kalium yang berada pada kategori cukup hingga baik, dan kesuburan tanah di lokasi penelitian tergolong baik, namun tetap memerlukan pengelolaan yang tepat untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas lahan. This study aims to evaluate the soil fertility status, to identify factors causing soil fertility decline, and to formulate recommendations to improve soil fertility in Pematang Lalang Village. The assessment of soil fertility status can be done through soil test analysis approach, where assessment using this method is relatively more accurate and fast. Measurement of soil chemical properties as soil fertility parameters is then determined in soil fertility criteria. The analysis results show that the soil in agricultural land in Pematang Lalang Village has sandy clay texture with moderate clumpy structure and good solum depth, soil chemical condition indicates slightly acidic to neutral pH, with organic matter, nitrogen, phosphorus, and potassium content categorized as sufficient to good, and soil fertility at the research site is considered good, but still requires proper management to maintain and improve land productivity.