Persepsi Remaja Etnis Jawa tentang Tradisi Mandi Pangir dalam Menyambut Bulan Ramadhan di Desa Tembung

Abstract

Komunikasi budaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berasal dari budaya (baik dalam arti ras, etnis atau perbedaan sosial ekonomi). Setiap orang memiliki persepsi mereka sendiri tentang apa yang mereka pikirkan, lihat dan rasakan. Persepsi mendorong apa yang dilakukan seseorang untuk mewujudkan berbagai manfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat tempat mereka berinteraksi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui persepsi remaja etnis jawa tentang tradisi mandi pangir dalam menyambut bulan ramadhan di desa tembung. Metode yang dilakukan deskriptif kualitatif dan analisis. Hasil penelitian yang di dapatkan diketahui bahwa tradisi mandi pangir ini masih berlangsung sampai saat ini karena remaja atau masyarakat desa tembung menganggap tradisi ini mengandung nilai-nilai yang baik dalam menyambut datangnya bulan ramadhan sehingga tradisi ini disebut dengan budaya. Maka dapat disimpulkan bahwa persepsi remaja etnis jawa tentang tradisi mandi pangir dalam menyambut bulan ramadhan di desa tembung adalah positive. Remaja atau masyarakat desa tembung menganggap bahwa kepercayaan tradisi mandi pangir adalah tradisi yang masih dilakukan dan dilanjutkan oleh remaja atau masyarakat desa tembung. Cultural communication is communication between people who come from culture (whether in the sense of race, ethnicity or socio-economic differences). Each person have their own perception of what they think, see and feel it. Perception drives what a person does to make things happen various benefits for themselves, their families and the communities where they live interact. The aim of this research is to determine the perceptions of ethnic adolescents Javanese about the tradition of pangir bathing in welcoming the month of Ramadan in the village tembung. The method used is qualitative descriptive and analysis. Research result What is known is that the tradition of bathing in Pangir is still ongoing Until now, it is because teenagers or the Tembung village community consider it a tradition This contains good values ​​in welcoming the coming month of Ramadan so this tradition is called culture. So it can be concluded that Perceptions of Javanese ethnic teenagers regarding the tradition of bathing in pangir to welcome the moon Ramadan in Tembung village is positive. Teenagers or Tembung village people assume that the belief in the tradition of bathing in pangir is a tradition that still exists carried out and continued by teenagers or the Tembung village community.