Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/26169
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSahputra, Dedi-
dc.contributor.advisorRahma, An Nisa Dian-
dc.contributor.authorSitepu, Putri Nita-
dc.date.accessioned2024-12-31T07:52:07Z-
dc.date.available2024-12-31T07:52:07Z-
dc.date.issued2024-08-23-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/26169-
dc.description81 Halamanen_US
dc.description.abstractDi Indonesia, punk lebih terkenal karena gaya berpenampilan mereka yang berbeda, termasuk potongan rambut mohawk, tindik, celana jeans yang ketat, sepatu robot, dan tato. Penampilan aneh para “Punkerss” memiliki makna pada setiap pakaian mereka kenakan. Keberadaan anak punk di kota besar dipengaruhi oleh perspektif miring masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konten media tiktok @epenk.malapetaka dalam mereduksi stigmatisasi anak punk. Teori yang digunakan adalah teori stigma Erving Goofman dengan konsep self dan identity. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif pada penelitian ini dengan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu upaya untuk mengurangi stigmatisasi anak punk adalah menggunakan media sosial sebagai sarana untuk menyampaikan pesan positif, edukatif dan inspiratif tentang anak punk. Konten tiktok @epenk.malapetaka berfokus pada street punk dan masberto, yang merupakan subkultur punk yang berasal dari Indonesia. Konten-konten tersebut menampilkan kehidupan jalanan, perjalanan, dan hal-hal lucu yang dialami Epenk dan teman-temannya. In Indonesia, punks are more famous for their different styles of appearance, including mohawk haircuts, piercings, tight jeans, robot shoes, and tattoos. The strange appearance of the “Punkers” has meaning in every outfit they wear. The existence of punk kids in big cities is influenced by society's skewed perspective. The aim of this research is to determine the content of the tiktok media @epenk.malapetaka in reducing the stigmatization of punk children. The theory used is Erving Goofman's stigma theory with the concepts of self and identity. The method used is a qualitative research method in this research with triangulation techniques. The research results show that one effort to reduce the stigmatization of punk children is to use social media as a means to convey positive, educative and inspirational messages about punk children. @epenk.malapetaka's tiktok content focuses on street punk and masberto, which is a punk subculture originating from Indonesia. This content shows street life, travel and funny things that Epenk and his friends experience.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUNIVERSITAS MEDAN AREAen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;198530119-
dc.subjecttiktoken_US
dc.subjectepenk malapetakaen_US
dc.subjectanak punken_US
dc.subjecttiktoken_US
dc.subjectepenk malapetakaen_US
dc.subjectpunk youthen_US
dc.titleAnalisis Konten Media Tiktok @Epenk. Malapetaka dalam Mereduksi Stigmatisasi Anak Punken_US
dc.title.alternativeTikTok Media Content Analysis @Epenk. Catastrophe in Reducing the Stigmatization of Punk Childrenen_US
dc.typeSkripsi Sarjanaen_US
Appears in Collections:SP - Communication Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
198530119 - Putri Nita Sitepu - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography1.49 MBAdobe PDFView/Open
198530119 - Putri Nita Sitepu - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV680.92 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.