Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/26228
Title: Rumah Kopi Bukit di Kabupaten Bener Meriah dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
Other Titles: Bukit Coffee House in Bener Meriah Regency with an Ecological Architectural Approach
Authors: Rezeki, Mahara
metadata.dc.contributor.advisor: Maulana, Sherly
Keywords: degradasi lahan;agrowisata;arsitektur ekologis;kopi;land degradation;agrotourism;ecological architecture;coffee
Issue Date: 27-Aug-2024
Publisher: UNIVERSITAS MEDAN AREA
Series/Report no.: NPM;208140015
Abstract: Kabupaten Bener Meriah adalah salah satu kabupaten hasil pengembangan Kabupaten Aceh Tengah yang terkenal sebagai penghasil kopi arabika gayo terbaik. Pengembangan kawasan ruang telah mendorong perubahan fungsi lahan untuk meriingkatkan perekonomian daerah Hal ini telah menyebabkan terjadinya degradasi lahan yang dapat berdampak bagi keberlailjutan lingkungan di masa depan. seperti pembakaran hutan unruk pembukaan lahan perkebunan dan perubahan alih fungsi lahan serapan air untuk kotb"truksi bangunan.. Salah satu solusi yang dikembangkan adalah menerapkan prinsip-prinsip ekologi da1am pengembangan kawasan_ Oleh karena itu, perancangan ini bertujuan untuk merancang kawasan.dan bangunan yang memperhatikan prinSip-prinsip ekologi di Kabupaten Bener Meriah, Aceh.. Perancangari ini focus pada rancangan kawasan agrowisata Rumah Kopi yang menjadi. kan komoditi kopi sebagai pusat aktifitas: Metode pendekatan perancangan yang dilaksanakan dengan menggunakan observasi, studi literatur, dan wawancara dengan masyarakat setempat. Hasil rancangan Kawasan Agrowisata Rumah Kopi terdiri dari gallery kopi pengelolaan kopi, pembibitan kopi resto, penginapan dan villa. Gallery kopi massa bangunan utania. dengan fungsi otama edukasi dan pariwisata, Bangurtan menerapkan konsep tropis yang memaksimalkan Pemanfaatan penghawaan alami, material lokal, dan teknologi konstruksi beton sebagai rancangan utama. Kawasan ini terintegrasi dengan Perkebunan. kopi masyarakat yang .memberikan potensi visual dan aktivitas baru bagi pengunjung. Bener Meriah Regency is one of the districts resulting from the development of the Regency Central Aceh is famous as the best producer of Gayo Arabica coffee. The development of spatial areas has encouraged changes in land function for improving the regional economy. This has led to land degradation which can have an impact on environmental sustainability in the future. such as burning forests to clear plantation land and alteration changing the function of water absorption land for building construction... One of the solutions developed is to apply ecological principles in development area_ Therefore, this design aims to design the area.and buildings that pay attention to ecological principles in Bener Regency Meriah, Aceh.. This designer focuses on the design of the Coffee House agrotourism area. Using the coffee commodity as a center of activity: Design approach method which was carried out using observation, literature study, and interviews with the local community. Results of the design of the Coffee House Agrotourism Area consisting of a coffee gallery, coffee management, coffee nursery, restaurant, accommodation and villa. Utania building mass coffee gallery. with the main function of education and tourism, Bangurtan applies a tropical concept that maximizes utilization natural ventilation, local materials, and concrete construction technology as main plan. This area is integrated with plantations. community coffee which .provides new visual potential and activities for visitors.
Description: 59 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/26228
Appears in Collections:SP - Architecture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
208140015 - Mahara Rezeki - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography4.5 MBAdobe PDFView/Open
208140015 - Mahara Rezeki - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV1.01 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.