Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/26266
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorDarmayanti, Nefi-
dc.contributor.advisorIndrawan, Yudistira Fauzi-
dc.contributor.authorHandayani, Tri Putri-
dc.date.accessioned2025-01-10T04:14:06Z-
dc.date.available2025-01-10T04:14:06Z-
dc.date.issued2024-09-25-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/26266-
dc.description87 Halamanen_US
dc.description.abstractPendidikan adalah salah satu proses yang didalamnya terdapat suatu aturan dan prosedur yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik. Dalam meningkatkan mutu Pendidikan dibutuhkan kemandirian belajar siswa dalam proses pembelajaran. Partisipan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Swasta Dharma Patra Pangkalan Berandan di kecamatan Sei Lepan kabupaten Langkat berjumlah 497 siswa. Pendekatan metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantatitif eksplanatif atau eksplamatori. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan nilai CR sebesar 2.647 > 1.96 dan nilai P sebesar 0.04 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara subjective well-being dan motivasi belajar. Dengan kata lain, siswa yang memiliki tingkat subjective well-being yang lebih tinggi cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih kuat. Hubungan antara subjective well-being dan motivasi belajar adalah kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun, hasil penelitian ini menegaskan pentingnya memperhatikan kesejahteraan emosional dan kepuasan hidup siswa sebagai bagian integral dari strategi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Education is a process in which there are rules and procedures that every student must have. Improving the quality of education requires student learning independence in the learning process. Participants in this research were all students of the Dharma Patra Pangkalan Berandan Private High School in Sei Lepan subdistrict, Langkat district, totaling 497 students. The quantitative method approach used in this research is an explanatory or explanatory quantitative approach. Based on the research results which show a CR value of 2,647 > 1.96 and a P value of 0.04 < 0.05, it can be concluded that there is a significant influence between subjective well-being and learning motivation. In other words, students who have a higher level of subjective well-being tend to have stronger learning motivation. The relationship between subjective well-being and learning motivation is complex and influenced by various factors. However, the results of this study emphasize the importance of paying attention to students' emotional well-being and life satisfaction as an integral part of strategies to increase student motivation and learning outcomes.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUNIVERSITAS MEDAN AREAen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;221804032-
dc.subjectsubjective well-beingen_US
dc.subjectkemandirian belajaren_US
dc.subjectmotivasi belajaren_US
dc.subjectself regulated learningen_US
dc.subjectlearning motivationen_US
dc.titlePengaruh Subjective Well Being terhadap Kemandirian Belajar dengan Motivasi Belajar sebagai Mediatoren_US
dc.title.alternativeThe Influence Of Subjective Well-Being On Learning Independence With Learning Motivation As A Mediatoren_US
dc.typeTesis Magisteren_US
Appears in Collections:MT - Master of Psychology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
221804032 - Tri Putri Handayani - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography1.04 MBAdobe PDFView/Open
221804032 - Tri Putri Handayani - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV657.17 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.