Analisis Pengaruh Besar Nilai SPT terhadap Modulus Geser Tanah pada Proyek Reklamasi Belawan

Abstract

Reklamasi Belawan dibangun untuk perluasan dermaga peti kemas, namun kondisi tanah eksisting berdasarkan data SPT menunjukkan bahwa tanah tersebut merupakan tanah lunak. Menurut Badan Geologi Indonesia pada peta sebaran tanah lunak di Indonesia, Belawan yang merupakan salah satu wilayah Sumatera Utara berada pada wilayah yang memiliki lapisan tanah lunak. Tanah lunak sering menimbulkan permasalahan pada struktur di atasnya dikarenakan daya dukung tanah yang lemah dan memiliki kadar air yang tinggi sehingga lemahnya konstruksi suatu konstruksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui modulus geser tanah berdasarkan SPT pada Proyek Reklamasi Belawan. Berdasarkan persamaan empiris yang dikembangkan oleh Hardin dan Black, nilai modulus geser maksimum/Gmax semakin tinggi. lapisan tanah pertama dengan kedalaman 2 m memiliki nilai modulus geser/Gmax = 309,517 KN/m² dan lapisan tanah terakhir dengan kedalaman 60 m memiliki nilai modulus geser/Gmax = 183217067 kN/m². Kesimpulannya semakin dalam tanah maka tegangan oktahedral (𝜎0) dan modulus geser tanah (Gmax) semakin besar, tegangan vertikal efektif tanah (𝜎𝑣) semakin besar modulus oktahedral dan geser tanah (Gmax) dan semakin kecil jumlah pori (e) dalam tanah maka nilai modulus geser tanah (Gmax) semakin besar. Disimpulkan bahwa semakin besar nilai modulus geser tanah cenderung akan meningkatkan kuat geser tanah, sebaliknya tanah dengan modulus geser yang rendah cenderung memiliki kuat geser yang rendah.