Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/26301
Title: Analisis Kelayakan Usahatani Bawang Merah (Allium Cepa L. Var Agregatum) di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara
Other Titles: Feasibility Analysis of Shallot Farming (Allium Cepa L. Var Aggregatum) in Pantai Cermin District, Serdang Bedagai Regency, North Sumatra Province
Authors: Cindika, Della
metadata.dc.contributor.advisor: Lubis, Yusniar
Suswati
Keywords: bawang merah;usaha tani;pendapatan;kelayakan usaha;shallots;farming;income;business feasibility
Issue Date: 19-Aug-2022
Publisher: UNIVERSITAS MEDAN AREA
Series/Report no.: NPM;178220048
Abstract: Di Indonesia terdapat beberapa komoditi unggulan dan salah satu komoditi pertanian Indonesia yang cukup menguntungkan adalah bawang merah. Komoditi bawang merah berpotensi untuk di kembangkan di Indonesia. Kebutuhan bawang merah diperkirakan mengalami kekurangan 102.431 Ton pada akhir tahun 2020. Provinsi Sumatera Utara memiliki produksi bawang merah tertinggi kedua di Pulau Sumatera setelah Provinsi Sumatera Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang di peroleh dan mengetahui kelayakan dari usahatani bawang merah di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai. Responden sampel petani ditentukan dari populasi petani bawang merah sebanyak 60 petani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Revenue cost Rasio (R/C) dan Break event point (BEP). Pendapatan yang diperoleh oleh petani bawang merah di Kecamatan Pantai Cermin yaitu sebesar Rp 82.361.690/ha. Dalam usahatani bawang merah biaya yang paling besar adalah biaya bibit. Usaha petani bawang merah di Kecamatan Pantai Cermin layak untuk diusahakan Analisis Kelayakan B/C diusahakan petani bawang merah dikatakan layak untuk diusahakan karena B/C 1,72 >1 karena penerimaan lebih besar dari total biaya yaitu Rp 196.357.250 > Rp 113.995.560. Dilihat dari aspek financial usahatani bawang merah di Kecamatan Pantai Cermin layak untuk dikembangkan, dilihat dari BEP produksi sebesar 5.493 kg/ha dengan BEP harga sebesar Rp 12.046/kg, dan nilai R/C sebesar 1,72. In Indonesia, there are several leading commodities and one of the most profitable Indonesian agricultural commodities is shallots. Shallots have the potential to be developed in Indonesia. The need for shallots is estimated to experience a shortage of 102,431 tons by the end of 2020. The province of North Sumatra has the second highest production of shallots on the island of Sumatra after the province of West Sumatra. The purpose of this study was to determine how much income was obtained and to determine the feasibility of onion farming in Pantai Cermin District, Serdang Bedagai Regency. Respondents sampled farmers were determined from a population of shallot farmers as many as 60 farmers. The method used in this research is to use the formula Revenue cost Ratio (R/C) and Break event point (BEP). The income earned by shallot farmers in Pantai Cermin District is Rp 82,361,690/ha. In onion farming the biggest cost is the cost of seeds. Shallot farmer's business in Pantai Cermin District is feasible to work on. Feasibility Analysis B/C cultivated by shallot farmers is said to be feasible because B/C 1.72 > 1 because the revenue is greater than the total cost, which is Rp 196,357,250 > Rp 113,995,560 . Judging from the financial aspect of onion farming in Pantai Cermin District, it is feasible to develop, judging from the BEP of production of 5,493 kg/ha with BEP price of Rp 12,046/kg, and R/C value of 1.72.
Description: 75 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/26301
Appears in Collections:SP - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
178220048 - Della Cindika - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography2.27 MBAdobe PDFView/Open
178220048 - Della Cindika - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV504.94 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.