Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/26335
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorNasution, Jamilah-
dc.contributor.advisorSusilo, Ferdinand-
dc.contributor.authorMarianti-
dc.date.accessioned2025-01-16T03:17:47Z-
dc.date.available2025-01-16T03:17:47Z-
dc.date.issued2024-08-30-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/26335-
dc.description52 Halamanen_US
dc.description.abstractMinyak Karo merupakan produk tradisional yang diwariskan secara turuntemurun oleh masyarakat Batak Karo di Sumatera Utara, dan memiliki peran penting dalam praktik pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis tanaman yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan Minyak Karo serta pemanfaatannya di kalangan masyarakat Desa Batu Jongjong, Kecamatan Bahorok. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan wawancara dan pemilihan responden melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 51 jenis tanaman dari 28 suku yang dimanfaatkan dalam pembuatan Minyak Karo, dengan suku Zingiberaceae, Solanaceae, Arecaceae, dan Lamiaceae sebagai suku dengan jumlah jenis terbanyak. Bagian tumbuhan yang paling sering digunakan adalah daun (58,8%), dan sumber utama perolehan tanaman adalah dari ladang (74,5%). Pemanfaatan Minyak Karo oleh masyarakat terutama sebagai pengobatan untuk berbagai kondisi seperti pegal, luka, masuk angin, gigitan serangga, sakit gigi, demam, dan patah tulang. Karo Oil is a traditional product passed down through generations by the Batak Karo community in North Sumatra, playing a significant role in traditional medicinal practices. This study aims to identify the types of plants used as raw materials in the production of Karo Oil and its utilization among the community in Batu Jongjong Village, Bahorok District. The research method employed is descriptive qualitative, with interviews and respondent selection conducted using purposive sampling techniques. The results of the study indicate that 51 plant species from 28 families are utilized in the production of Karo Oil, with the Zingiberaceae, Solanaceae, Arecaceae, and Lamiaceae families being the most represented. The most commonly used plant part is the leaf (58.8%), and the primary source of plant acquisition is from fields (74.5%). The community primarily uses Karo Oil for medicinal purposes, such as treating muscle aches, wounds, colds, insect bites, toothaches, fevers, and broken bones.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUNIVERSITAS MEDAN AREAen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;198700019-
dc.subjecttanaman obaten_US
dc.subjectpemanfaatanen_US
dc.subjectobat tradisonalen_US
dc.subjectminyak karoen_US
dc.subjectmedicinal plantsen_US
dc.subjectutilizationen_US
dc.subjecttraditional medicineen_US
dc.subjectkaro oilen_US
dc.titleIdentifikasi Jenis Tanaman yang Terdapat dalam Minyak Karo dan Pemanfaatannya di Desa Batu Jongjong Kecamatan Bahoroken_US
dc.title.alternativeIdentify the types of plants found in Karo oil and their use in Batu Jongjong Village, Bahorok Districten_US
dc.typeSkripsi Sarjanaen_US
Appears in Collections:SP - Biology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
198700019 - Marianti - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography2.37 MBAdobe PDFView/Open
198700019 - Marianti - Chaptre IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV495.57 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.