Pengujian Generator Thermo Elektrik (Teg) dengan Memamfaatkan Panas Tungku Pembakaran Sate

Abstract

Pengujian generator thermo elektrik dengan memamfaatkan panas tungku pembakaran sate untuk generator thermoelektrik adalah judul penelitian. Berapa daya termoelektrik yang tercipta pada tungku pembakaran sate dengan waktu pembakaran 1 jam dan berapa besar perpindahan panas yang terjadi pada termoelektrik dari tungku pembakaran sate adalah rumusan masalah yang akan dibahas. Berdasarkan konteksnya, penelitian ini dilakukan. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, kemajuan teknologi khususnya di bidang pendidikan, kebutuhan akan energi listrik akan terus meningkat (Hasra Rafika, 2016). Tujuan penulis adalah untuk mempelajari perpindahan panas dari tungku pembkaran sate ke termoelektrik dan listrik yang dihasilkan oleh termoelektrik dari tungku pembakaran sate. Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan eksperimen dengan metode analisis data berbasis Excel. Hasil uji daya maksimum pada termoelektrik 3 dengan perolehan daya sebesar 0,65 W, dan daya terendah pada termoelektrik 2 dengan perolehan daya sebesar 0,53 W, sesuai dengan data uji termoelektrik pada tungku sate. Termoelektrik 2 miliki perbedaan temperatur suhu panas dan dinginya dengan selisih 43℃, dengan perolehan suhu panas 62,1℃ dan suhu dingin 19,1℃ sedangkan termoelektrik 3 memiliki perbedaan suhu dengan selisih 46,7℃ dengan perolehan suhu panas 65,7℃ dan suhu dingin 19℃. Testing a thermoelectric generator by utilizing the heat of a satay burning stove for a thermoelectric generator is the title of the research. How much thermoelectric power is created in the satay burning stove with a burning time of 1 hour and how much heat transfer occurs in the thermoelectric of the satay burning stove is the problem formulation that will be discussed. Based on the context, this research was conducted. Along with population growth, technological advances, especially in the field of education, the need for electrical energy will continue to increase (Hasra Rafika, 2016). The author's aim is to study the heat transfer from the satay burning stove to the thermoelectric and the electricity produced by the thermoelectric from the satay burning stove. The research methodology used is an experimental approach with Excel-based data analysis methods. The maximum power test results on thermoelectric 3 with a power gain of 0.65 W, and the lowest power on thermoelectric 2 with a power gain of 0.53 W, are in accordance with the thermoelectric test data on the satay stove. Thermoelectric 2 has a temperature difference between hot and cold temperatures of 43℃, with a hot temperature of 62.1℃ and a cold temperature of 19.1℃, while thermoelectric 3 has a temperature difference of 46.7℃ with a hot temperature of 65.7℃ and a cold temperature of 19℃.