Implementasi Program Inovasi Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan di Kecamatan Idanotae Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara

Abstract

Pelayanan Adminitrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) merupakan salah satu bentuk inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pelayanan publik. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015 bahwa kompetensi inovasi pelayanan publik dalam era informasi, memiliki kriteria meningkatkan efektivitas pelayanan publik, yaitu meminimalkan tumpang tindih kebijakan dan mengurangi biaya melalui pertukaran informasi dan pemberian layanan terpadu satu pintu. Tujuan Pelayanan Adminstrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) adalah mewujudkan kecamatan sebagai pusat pelayanan masyarakat yang mewujudkan simpul pelayanan bagi Badan/Kantor pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) di Kabupaten/Kota meningkatkan kualitas pelayanan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi kebijakan Pelayanan Adminstrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di kecamatan Idanotae sudah berjalan dengan baik, sesuai dengan prosedur yang telah diterapkan di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 walaupun tidak semaksimal mungkin. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan PATEN yaitu: komunikasi, sumberdaya, disposisi dan struktur birokrasi. Dengan adanya Pelayanan Adminstrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di kecamatan Idanotaoe dapat memberikan dampak positif yang signifikan kepada masyarakat di Kecamatan Idanotae Kabupaten Nias Selatan. District Integrated Administrative Services (PATEN) is a form of innovation that aims to increase the effectiveness of public services. This is in accordance with the Regulation of the Minister of State Apparatus Empowerment and Bureaucratic Reform of the Republic of Indonesia Number 15 of 2015 that the competency of public service innovation in the information era has the criteria of increasing the effectiveness of public services, namely minimizing overlapping policies and reducing costs through exchanging information and providing one integrated service. door. The aim of the District Integrated Administrative Service (PATEN) is to make the sub-district a community service center which creates a service node for one-stop integrated service agencies/offices (PTSP) in the Regency/City, improving service quality and bringing services closer to the community. The research method used in this research is descriptive data analysis with a qualitative approach. The data collection techniques used are interview, observation and documentation methods. The results of this research show that the implementation of the District Integrated Administrative Services (PATEN) policy in Idanotae sub-district has gone well, in accordance with the procedures implemented in Minister of Home Affairs Regulation Number 4 of 2010, although not as optimally as possible. Factors that influence the implementation of PATEN policies are: communication, resources, disposition and bureaucratic structure. The existence of District Integrated Administrative Services (PATEN) in Idanotaoe sub-district can have a significant positive impact on the community in Idanotae Sub-district, South Nias Regency