Respon Pemberian Tiamin (Vitamin B1) dan Berbagai Komposisi Media Tanam terhadap Keberhasilan Aklimatisasi Tanaman Kentang Varietas Olympus Agrihorti (Solanum tuberosum L.)

Abstract

Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu komoditi hortikultura penting di Indonesia yang diusahakan secara komersial terutama di daerah dataran tinggi. Hingga saat ini kebutuhan benih kentang masih tinggi, akan tetapi persediaan bibit kentang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan komposisi media tanam yang sesuai untuk pertumbuhan awal keberhasilan aklimatisasi tanaman kentang. Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium G10 Agrotech, Jalan Sei Bahorok No.47 F Babura, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara, mulai bulan Oktober sampai Desember 2023. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial, dengan perlakuan media tanam yaitu : K0 = Arang Sekam ; K1 = Arang Sekam+Cocopeat+ Kompos Ampas Kopi (1:1:1) ; K2 = Arang Sekam+Cocopeat +Kompos Ampas Kopi (3:1:1) ; K3 = Arang Sekam+Cocopeat+Kompos Ampas Kopi (1:3:1) ; K4 = Arang Sekam+Cocopeat+Kompos Ampas Kopi (1:1:3), masing-masing perlakuan diulang sebanyak kali. Pemberian tiamin dilakukan dengan interval pemberian 1 kali dalam seminggu sampai tanaman kentang umur 6 minggu (MST) : TO ; Tanpa tiamin, T1; 4 ml/ltr air, T2; 6ml/ltr air, T3; 8ml/ltr air. Parameter yang diamati adalah Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Luas Daun, Diameter Batang, Panjang Akar, dan Volume Akar. Hasil penelitan dari pemberian komposisi media tanam (arang sekam+cocopeat+kompos ampas kopi) menunjukkan panjang akar dan volume akar yang berbeda nyata dan sangat nyata, tetapi tidak terdapat perbedaan yang nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan diameter batang, dan untuk pemberian tiamin memberikan efek pertumbuhan yang nyata pada jumlah daun, luas daun, diameter batang, panjang akar, dan volume akar, dan terdapat tidak nyata pada tinggi tanaman.