Pengaruh Kombinasi Pemberian Ekstrak Biosaka dan Pupuk Organik Notayam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium Ascalonicum L)

Abstract

Berkurangnya luas lahan untuk produksi bawang merah disebabkan oleh kondisi tanah yang kurang penyediaan unsur hara dan mikroorganisme tanah, sehingga perlu digunakan bahan organik yang dapat memenuhi kebutuhan tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui konsentrasi ekstrak biosaka yang optimum terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah.Untuk mengetahui dosis pupuk notayam yang optimum terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Untuk mengetahui kombinasi terbaik konsentrasi ekstrak biosaka dan dosis pupuk notayam terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri dari 4 taraf. Perlakuan Biosaka(M): M0= Kontrol (tanpa perlakuan); M1= 10 mL/L; M2= 20 mL/L; M3= 30 mL/L. Perlakuan Pupuk Notayam (N): N0= Kontrol (Tanpa Perlakuan); N1= 200g/m2; N2= 300 g/m2; N3= 400 g/m2. Parameter pengamatan terdiri dari: Tinggi Tanaman (cm),Jumlah Rumpun Tanaman Sampel (Helai), Jumlah Umbi Tanaman Sampel (Umbi), Diameter Umbi (mm), Bobot basah umbi tanaman sampel (g), bobot basah umbi perplot (g), bobot kering umbi perplot (g). Hasil penelitian menunjukkan pemberian Biosaka berbeda nyata terhadap parameter jumlah rumpun tanaman sampel(Helai). Pemberian pupuk Notayam menunjukkan berbeda nyata terhadap parameter jumlah rumpun tanaman sampel (Helai). Kombinasi perlakuan menunjukkan berbeda nyata terhadap parameter jumlah rumpun tanaman sampel (Helai). The reduction in land area for shallot production is caused by soil conditions that lack the supply of nutrients and soil microorganisms, so it is necessary to use organic materials that can meet soil needs. The aim of this research is: To determine the optimum concentration of biosaka extract on the growth and yield of shallots. To determine the optimum dose of notayam fertilizer on the growth and yield of shallots. To find out the best combination of biosaka extract concentration and notayam fertilizer dose for the growth and yield of shallots. This research used the Randomized Group Design (RAK) method which consisted of 2 treatments and each treatment consisted of 4 levels. Biosaka Treatment(M): M0= Control (no treatment); M1= 10 mL/L; M2= 20 mL/L; M3= 30 mL/L. Notayam Fertilizer Treatment (N): N0= Control (No Treatment); N1= 200g/m2; N2= 300 g/m2; N3= 400 g/m2. Observation parameters consist of: Plant Height (cm), Number of Sample Plant Clumps (Strands), Number of Sample Plant Tubers (Tubers), Tuber Diameter (mm), Wet weight of sample plant tubers (g), wet weight of tubers per plot (g), dry weight of tubers per plot (g). The research results showed that the administration of Biosaka had a significant difference in the parameters of the number of sample plant clumps (strands). The application of Notayam fertilizer showed a significant difference in the parameters of the number of sample plant clumps (strands). The combination of treatments showed significant differences in the parameters of the number of sample plant clumps (strands).