Model Nilai Sistem Agribisnis Petani Karet Rakyat di Kabupaten Langkat

Abstract

Sektor perkebunan di Indonesia, khususnya karet, memiliki peran penting dalam perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat. Indonesia dengan luas lahan karet terbesar di dunia, berkontribusi sebesar 22,02% terhadap produksi karet global. Provinsi Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Langkat, memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor ini. Namun, berbagai tantangan seperti fluktuasi harga, dukungan infrastruktur yang minim, dan permasalahan permodalan menghambat perkembangan sektor karet. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel ekologi, ekonomi dan sosial, infrastruktur, serta teknologi terhadap keberlanjutan agribisnis karet di Kabupaten Langkat. Analisis menggunakan model PLS-SEM mengukur pengaruh variabel ekologi, ekonomi dan sosial, infrastruktur, dan teknologi terhadap keberlanjutan dan agribisnis. Hasil menunjukkan bahwa variabel ekologi berpengaruh negatif terhadap keberlanjutan, sementara variabel ekonomi dan sosial, serta infrastruktur, berpengaruh positif. Keberlanjutan berpengaruh positif terhadap agribisnis dan teknologi tidak berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan. Terdapat efek tidak langsung yang signifikan dari ekologi dan ekonomi dan sosial terhadap agribisnis, sementara Infra struktur dan teknologi tidak terdapat efek tidak langsung. Penelitian ini memberikan wawasan bagi petani karet, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan keberlanjutan agribisnis karet. The plantation sector in Indonesia, particularly rubber, plays a significant role in the economy and social life of the community. Indonesia, with the largest rubber plantation area in the world, contributes 22.02% to global rubber production. North Sumatra Province, especially Langkat Regency, has great potential in developing this sector. However, various challenges such as price fluctuations, minimal infrastructure support, and capital issues hinder the development of the rubber sector. This study aims to analyze the influence of ecological, economic and social, infrastructure, and technological variables on the sustainability of rubber agribusiness in Langkat Regency. Analysis using the PLSSEM model measures the impact of ecological, economic and social, infrastructure, and technological variables on sustainability and agribusiness. The results show that ecological variables have a negative effect on sustainability, while economic and social variables, as well as infrastructure, have a positive effect. Sustainability positively affects agribusiness, and technology does not significantly affect sustainability. There are significant indirect effects of ecology and economic and social variables on agribusiness, while infrastructure and technology do not have indirect effects. This study provides insights for rubber farmers, local governments, and other stakeholders to improve the sustainability of rubber agribusiness.