Etika Komunikasi Interpersonal Mahasiswa dengan Dosen Melalui Media Sosial Whatsaap di Program Studi Ilmu Komunikasi Fakutas Isipol Medan Studi Deskriptif

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan teori Komunikasi Interpersonal atau Etika komunikasi interpersonal yang terjadi antar Mahasiswa dan Dosen Melalui Media Sosial Whatsaap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja Etika Komunikasi yang dilakukan Mahasiswa dengan Dosen Melalui Media Sosial Whatsaap dan Hambatan apa saja yang mempengaruhi kurangnya Etika Komunikasi Mahasiswa terhadap Dosen melalui media sosial whatsaap. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan wawancara langsung dengan mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan beberapa mahasiswa masih ada yang mempunyai kurang etika dalam berkomunikasi dengan dosen melalui media sosial whatsaap dan ada beberapa hambata yang dirasakan oleh mahasiswa dengan dosen memalui media sosial whatsaap. Adapun penyelesaian terhadap etika komunikasi mahasiswa dengan dosen melalui media sosial whatsaap dan hambatan yang mempengaruhi kurangnya etika komunikasi mahasiswa dengan dosen. Yaitu dengan cara perkenalan diri dan mengucapkan salam terlebih dahulu dan memperbaiki katakata lebih sopan dan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar agar mudah dipahami. This research was based on the theory of Interpersonal Communication or the Ethics of Interpersonal Communication that occurred between Students and Lecturers via WhatsApp Social Media. The aim of this research was to determine the communication ethics practiced by students with lecturers through WhatsApp social media and the barriers that affected the lack of communication ethics between students and lecturers through WhatsApp social media. The research method used was qualitative. Data collection technique in this research involved direct interviews with students. The results of the research indicated that some students still lacked ethics when communicating with lecturers through WhatsApp social media, and there were some barriers experienced by students and lecturers through this medium. The solutions for the communication ethics between students and lecturers via WhatsApp and the barries that affected the lack of communication ethics included introducing oneself and greeting first. Improving politeness in word choice, and using proper Indonesia language to ensure clarity.